Sukabumi, Rasilnews – Ribuan massa Sukabumi menghadiri aksi damai bela Palestina yang diselenggarakan oleh Aliansi Rakyat dan Aktivis Sukabumi Raya (ARASY) di depan Balai Kota Sukabumi, Ahad (22/10).
Menurut Pantauan Rasilnews, massa aksi yang berasal berbagai elemen masyarakat, ormas, komunitas, maupun mahasiswa di Sukabumi. Sebelumnya peserta aksi berkumpul di Lapang Merdeka kemudian, mereka long march ke menuju depan Balai Kota Sukabumi.
Di sela-sela aksi bela Palestina tersebut, terlihat ribuan massa mengibar-ngibarkan bendera Palestina dan bendera Tauhid raksasa serta menginjak-injak bendera Zionis Israel.
Di samping itu, terdengar yel-yel dan teriakan pekikan kalimat takbir dan bebaskan Palestina serta Masjid Al-Aqsa oleh massa aksi.
“Bebaskan Palestina, bebaskan Palestina, bebaskan Masjidil Aqsa” teriak salah satu orator Ustaz Nana dan diikuti massa aksi.
Ustaz Nana mengatakan, aksi solidaritas umat Islam itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas sesama kaum muslim dari Sukabumi untuk Palestina.
Salah seorang peserta aksi, Yuda, mengatakan alasan dirinya mengikuti aksi ini adalah sebagai bentuk keseriusan dukungan sesama umat Islam Indonesia untuk Palestina.
“Alasan saya adalah permasalah Palestina ini memang harus kita sikapi dengan serius,” kata Yuda yang diwawancarai Rasilnews.
Dia berharap pemerintah Indonesia terketuk hatinya sehingga sesegera mungkin mengirimkan bantuan dan relawan untuk membantu rakyat Palestina.
“Semoga pemerintah untuk segera terketuk hatinya agar bisa mengirimkan bantuan dan mengambil sikap yang tegas dalam permasalahan Palestina ini,” ucap Yuda.
Diketahui, Zionis Israel meluncurkan serangan udara dengan menargetkan Rumah Sakit Baptist (Al Ahli Arab Hospital) pada Selasa (17/10). 600 orang tewas dalam serangan itu, termasuk pasien dan tenaga medis. Sementara lebih dari 900 lainnya terluka.
Sebagai informasi, rumah sakit tertua kedua di Jalur Gaza itu juga menjadi tempat berlindung bagi warga Palestina dari agresi Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 4.358 warga Palestina dibunuh dalam serangan Israel sejak perang mulai pecah pada 7 Oktober 2023 dan 13.561 lainnya luka-luka, Kamis (19/10).
Selain itu, Zionis Israel juga telah menutup akses masuk ke Masjid Al-Aqsa dan menghalang-halangi umat Muslim yang hendak beribadah di dalamnya. Israel telah memutus aliran listrik, air dan makanan ke Gaza.
Selain itu, suplai obat-obatan semakin menipis. Rumah sakit dan tenaga medis di Gaza kewalahan menerima warga sipil yang terluka maupun meninggal dunia akibat serangan Israel.
“Gaza kehabisan air dan listrik. Faktanya, Gaza sedang dicekik dan tampaknya dunia saat ini telah kehilangan rasa kemanusiaannya,” kata Philippe Lazzarini, komisaris jenderal badan pengungsi Palestina, UNRWA.***