Dr. Zakiyah Drajat : Pembelaan Terhadap Palestina Memiliki Makna Mendalam Bagi Umat Islam

Jakarta, Rasilnews – Kaprodi Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Negeri Dr. Zakiyah Drajat MA menegaskan bahwa Palestina adalah tanah yang penuh sejarah, tempat para nabi dilahirkan, dan di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa yang menjadi saksi peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

“Kita harus sadar bahwa perjuangan kita di sini tidak seberat perjuangan rakyat Palestina yang telah berdarah-darah akibat kekejaman Israel. Namun, yang bisa kita lakukan adalah mendukung mereka semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi kita,” ujarnya dalam acara Seminar dan bedah buku prodi “Mengunggah kesadaran sejarah, solidaritas, dan masa depan palestina”, UIN, Rabu (5/12/24)

Dirinya juga menekankan bahwa pembelaan terhadap Palestina memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia.

Dirinya berujar bahwa acara yang diselenggarakan ini masih merupakan rangkaian dari Bulan Solidaritas Palestina. Momentum tersebut sekaligus dijadikan pembelajaran tentang pentingnya Masjid Al-Aqsa dan Baitul Maqdis bagi umat Islam.

“Acara ini adalah bagian dari perjuangan kita untuk terus mengingatkan bahwa pembelaan terhadap Palestina tidak hanya berbicara tentang penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga solidaritas kemanusiaan, keadilan, dan hak asasi manusia,” tandasnya.

Sementara itu disela sela sambutan, Dr. Zakiyah mengutarakan rasa kesedihan mendalam atas berpulangnya Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), Nur Ikhwan Abadi. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan seperjuangan yang berkomitmen memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Kami ingin mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi. Insyaallah, beliau wafat dalam kondisi syahid. Kami juga mendoakan agar rekan-rekan yang sedang sakit segera disembuhkan oleh Allah,” ujarnya.

Diakhir sambutan, dirinya menyatakan bahwa selama ini, AWG telah aktif melakukan berbagai aksi sosial untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Selain itu, para tokoh, seperti Profesor Sudarnoto dan Ustadz Ali Farhan Stani, juga berkontribusi melalui tulisan dan dakwah untuk menyuarakan pembelaan terhadap Palestina.

“Kami dari kampus juga telah menyuarakan pembelaan untuk Palestina. Mudah-mudahan, Allah mencatat segala usaha kita sebagai amal kebaikan. Jangan sampai kita tidak memiliki jawaban ketika malaikat bertanya, apakah kita pernah membela Palestina?” ungkapnya dengan penuh harap.

Di akhir acara, narasumber menegaskan bahwa komitmen membela Palestina akan terus dilakukan hingga bangsa Palestina meraih kemerdekaannya.

“Pembelaan terhadap Palestina tidak akan berhenti sampai bangsa Palestina benar-benar merdeka. Walaupun kita tidak tahu kapan itu terjadi, kita harus terus mendukung dan melakukan segala yang kita mampu untuk membantu perjuangan mereka,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *