Prabowo-Mega Akan Singkirkan Jokowi?
Oleh: Tony Rosyid (Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa) GERINDRA ngebet untuk ketemu Megawati. Tapi, hingga hari ini belum terlaksana. Di…
Terus Mengudara
Oleh: Tony Rosyid (Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa) GERINDRA ngebet untuk ketemu Megawati. Tapi, hingga hari ini belum terlaksana. Di…
Jadi, rakyat yang takut mati merupakan ‘lahan subur’ bagi kekuasaan diktator dan otoriter. Tetapi, begitu rasa takut mati itu hilang, situasi menjadi berbalik. Rakyat tak lagi enggan menghadapi konsekuensi apa saja yang akan menimpanya. Kesewenangan menjadi lenyap setelah suasana psikologis rakyat mencapai ‘break even point’ (BEP) dalam aksi protes yang tak bisa dijinakkan lagi. Setelah BEP, rakyat menguasai situasi dan kembali memegang kedaulatan.
Kerakusan kepada dunia, termasuk kepada kekuasaan, menjadikan manusia kehilangan jatidiri dan nurani, buta dengan nilai kebenaran dan kejujuran. Dorongan ketamakan menjadikanya kehilangan rasa malu dan sensitifitas dalam mendemonstrasikan berbagai kebohongan, keculasan dan ketidak jujuran bahkan dengan berbagai rekayasa justifikasi yang dimanipulasi.
Hidup bertambah susah, tapi tidak demikian halnya bagi 14 orang –jumlah ini bisa bertambah—yang telah berkomplot, bersama-sama mengadakan pertambangan ilegal di Bangka Belitung. Persoalannya jadi tak sesederhana yang kita bayangkan, manakala mereka kemudian menjual kembali hasil penambangan tak halalnya itu kepada PT Timah Tbk.
Banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari pengalaman para Nabi. Salah satunya Nabi Sulaiman Alaihissalam yang punya ilmu luar biasa, harta banyak, bahkan kerajaan zaman itu tidak ada tandingannya. Seorang raja yang tidak ada terbersit sedikitpun kesombongan. Raja yang selalu bersyukur dengan nikmat yang ada. Dia pun sangat respek dengan seruan Ratu Semut yang menyayangi rakyatnya. Hal ini terdapat dalam Alquran Surat An-Naml ayat 17-19
Bulan Ramadhan sering dijuluki sebagai Syahrul Qur’an atau bulan Al Qur’an. Sebab di bulan ini terdapat momentum bersejarah, yakni turunnya wahyu pertama Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad ﷺ. Momentum ini oleh umat Islam diperingati sebagai malam Nuzulul Qur’an.
Shaun King dan Rai King dibimbing mengucapkan dua kalimat syahadat oleh imam kenamaan Amerika Serikat Omar Suleiman. Dalam pembacaan syahadat tersebut King mengenakan keffiyeh khas Palestina.
Bumi Allah yang ditempati kaum muslimin ini layak dimuliakan dengan penegakan amar ma’ruf nahi munkar sehingga menjadi Baldatun thoyyibatun wa robbun ghoffur.
Dengan pola satu warga satu suara, one man one vote, maka tidak ada bedanya antara suara orang pintar, bahkan Guru Besar dan suara orang yang tidak pernah belajar.
Ayat ini juga menjadi pengingat, nasihat bagi semua manusia yang “menginginkan” kekuasaan, atau manusia yang diamanahkan kekuasaan. Bahwa kekuasaan itu adalah mutlak milik Allah subhanahu wata’ala, manusia hanya diberi pinjaman sementara.
Ada dua pesan yang ingin disampaikan oleh Gen Z ini: pertama, jangan bodohi kami. Bagi-bagi uang dan sembako itu pembodohan. Generasi muda butuh masa depan, bukan bagi-bagi uang. Itu sungguh merendahkan. Kedua, jangan rusak mental kami. Kami butuh masa depan negeri ini.