Aceh Timur, Rasilnews – Dalam acara Haul Akbar dan Maulid Habib Muhammad di Masjid Baalawi, Pucok Alue Dua, Simpang Ulim, Aceh Timur, calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menyoroti peran penting etika dalam kepemimpinan, Ahad (17/12).
Anies menekankan bahwa etika harus dimulai dari kepala. Jika kepala memiliki prinsip etika yang kuat, hal itu akan menciptakan lingkungan yang etis di seluruh tingkatan.
Dia menggarisbawahi bahwa keteladanan dari para pemimpin sangat penting, karena tanpa keteladanan, prinsip etika sulit untuk diterapkan secara efektif.
“Keteladanan harus dilakukan, karena tanpa adanya keteladanan, tidak akan bisa berjalan. Keteladanan itu menular dari atas ke bawah, bukan sebaliknya,” ujar capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu.
Anies juga menegaskan bahwa keadilan dari pemerintah sangat krusial.
“Negara harus adil kepada semua. Jangan biarkan negara memusuhi salah satu unsur yang ada di dalamnya,” tambahnya.
Pernyataan Anies Baswedan ini diucapkan dalam konteks meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai etika dalam kepemimpinan dan membangun fondasi yang kuat untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Anies Baswedan sempat menanggapi pernyataan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, soal kalimat ‘ndasmu etik’ yang viral di media sosial.
Pernyataan Prabowo itu sempat menjadi trending topic di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Anies Baswedan menilai persoalan etika tidak boleh dikompromikan. Dia menyebut masalah etik harus dimulai dari pimpinan.
“Memang etik itu mulainya dari kepala. Kalau kepala tidak mengikuti etika, apalagi yang di bawahnya. Memang benar mulainya dari kepala. Dengan begitu nanti yang di bawah akan ikut. Itu saja ya, terima kasih,” tutur Anies saat dimintai tanggapan soal ‘Ndasmu Etik’ oleh wartawan di Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/12).
Pernyataan Prabowo Subianto tentang ‘Ndasmu Etik’ itu disampaikan saat berpidato di depan kader dalam agenda Rakornas Gerindra di JIExpo, Jakarta Pusat, Jumat (15/12).
Meski disebut sebagai gurauan, pernyataan Prabowo jelas memantik komentar negatif dari berbagai pihak lantaran berkaitan dengan kejadian saat debat perdana capres 2024, Selasa (12/12).
Dalam acara tersebut Anies Baswedan menanyakan pendapat Prabowo soal temuan MKMK (Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi) yang menyebutkan terjadi pelanggaran etika di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tanggal 25 (Oktober 2023) Pak Prabowo mendaftar ke KPU sebagai pasangan capres-cawapres, setelah putusan MK. Dan kemudian di MK dibentuk MKMK, yang hasilnya mengatakan bahwa terjadi pelanggaran etika berat. Bagaimana perasaan bapak ketika mendengar ada pelanggaran etika di situ?” tanya Anies.
Hal itu pun diungkit kembali oleh Prabowo Subianto saat berpidato di depan kader Partai Gerindra saat Rakornas.
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik..etik. etik…ndasmu etik!” kata Prabowo.***