Lombok, Rasilnews – Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Djohan Sjamsu meresmikan bantuan masjid yang berada di SMPN 3 Kayangan, desa Gumantar, kec. Kayangan, Rabu (12/10).
Masjid yang diberi nama Masjid Silaturahim dibangun atas donasi dari masyarakat Indonesia bagi korban gempa bumi Lombok yang diterima oleh MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), demikian keterangan tertulis yang diterima Rasilnews.
Berbagai bantuan medis berupa pengiriman tim secara bergelombang, obat-obatan, bantuan logistik sudah disalurkan oleh MER-C saat awal bencana. Sisa donasi yang ada kini ditunaikan oleh MER-C dalam bentuk pembangunan sarana umum yang diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga terdampak gempa di KLU, NTB.
Bupati KLU menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan dan mengajak guru dan siswa mewujudkan rasa syukur dengan memakmurkan masjid ini agar amal jariyah para donatur bisa mengalir.
“Terima kasih kepada saudara-saudara saya dari MER-C yang telah membangun masjid yang cukup indah ini, tinggal kita bersyukur terutama masyarakat sekitar dan warga sekolah di sini dengan memanfaatkan maksimal. Pertama, kita pelihara keramaiannya dengan beribadah supaya amaliah para donatur dan saudara-saudara MER-C bisa terus mengalir. Kedua, pelihara kebersihannya sebagai rumah ibadah,” ujar Djohan sambutannya.
Kepala Sekolah SMPN 3 Kayangan, Ahmad Maulidi, juga mengucapkan terima kasih dan rasa syukur atas bantuan ini karena sudah lama menanti tempat yang bisa digunakan untuk keperluan ibadah anak-anak didik dan para guru.
Sementara itu, MER-C yang diwakili oleh dr. AD Irma Ramdhani selaku Ketua MER-C Cabang Mataram menyampaikan, pembangunan masjid ini dalam rangka menunaikan amanah donasi dari masyarakat Indonesia. Ia juga menyampaikan pesan Presidium MER-C agar masjid yang diberi nama masjid Silaturahim dapat menjadi perekat persatuan umat.
“Masjid ini diberi nama Silaturahim agar menjadi perekat persatuan umat. Umat jangan ada pengkotakan yang membuat rapuh persatuan. Kami berharap masjid senantiasa dimakmurkan dengan berbagai aktifitas ibadah baik oleh warga sekolah maupun warga sekitar,” ujar dr. AD. Irma.
Masjid Silaturahim dibangun sejak 3 bulan lalu, tepatnya mulai tanggal 1 Juli 2022, sehari setelah acara peletakan batu pertama. Pembangunan dilakukan oleh relawan dari Divisi Konstruksi yang sudah berpengalaman membangun Rumah Sakit Indonesia di wilayah perang dan konflik dunia.
Berdiri di atas lahan seluas 200 meter persegi, bangunan masjid memiliki luas 135 meter persegi dengan daya tampung mencapai 160 orang.
Kubah masjid didatangkan dari Tulung Agung (Jawa Timur), pusat pembuat kubah yang biasa menerima pesanan dari seluruh Indonesia. Material kubah terbuat dari galvalum yang kedap air dan anti petir.
Sementara ubin ruang utama masjid menggunakan granit ukuran 60 x 60 cm. Masjid juga sudah dilengkapi oleh pengeras suara atas dan bawah, lalu toilet dan tempat wudhu yang tersedia untuk laki-laki dan perempuan serta groundtank air dan toren air kapasitas 1.000 liter.
Sulit air bersih
Air khususnya air bersih untuk wudhu dan keperluan sehari-hari memang menjadi kendala utama yang dihadapi sekolah dan warga desa selama ini. Warga biasanya mengandalkan air tampungan dari saluran irigasi yang kurang bersih dan jadwalnya tidak teratur. Jika ingin air bersih, maka harus membeli atau berbayar.
“Mengebor hingga kedalaman 100 meter pun belum tentu dapat air,” ujar Nur Ikhwan, Site Manager pembanguan masjid Silaturahim.
“Alhamdulillah di akhir-akhir masa pembangunan, Allah berikan jalan. Kami mendapat akses air dari pegunungan. Setelah mendapat izin dari pengelola air, kami membeli dan nyambung pipa hingga ke groundtank sekolah dan masjid. Alhamdulillah air bersih sekarang sudah ada untuk dimanfaatkan warga sekolah dan warga desa,” lanjutnya.