Bekasi, Rasilnews – Pengamat Politik Tony Rosyid menilai berbagai masalah yang terjadi di Jawa Tengah membuat gubernur provinsi tersebut, Ganjar Pranowo kesulitan mem-branding dirinya sebagai calon presiden yang layak pada 2024. Salah satu masalahnya ialah bencana banjir yang melanda Semarang sejak Sabtu (31/12/2022).
Hal itu disampaikan Tony dalam wawancara Topik Berita Radio Silaturahim 720 AM Cibubur, Bekasi edisi Rabu (11/1/2023).
Selain banjir, kasus Wadas dan Jawa Tengah yang menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, juga memberikan nilai minus bagi Ganjar.
“Kalau satu sisi Ganjar branding diri dengan cara lain lalu Semarang banjir, infrastruktur rusak di mana-mana, kasus Wadas padahal beliau sebagai gubernurnya, tingkat kemiskinan paling parah di Pulau Jawa, maka ini akan mengalami kesulitan,” jelas Tony.
Dengan setumpuk masalah tersebut, menurutnya, meski direkayasa sedemikian rupa, publik yang rasional akan bisa menilai dengan cermat.
“Mau di-blow up seperti apa pun, direkayasa seperti apa pun, publik yang rasional akan melihat. Dan publik yang rasional ini akan memengaruhi publik yang emosional,” kata Tony.
Untuk jangka pendek, sambungnya, rekayasa branding masih bisa dilakukan. Akan tetapi tidak bisa digunakan untuk jangka panjang. “Apalagi ini (Pemilu 2024) masih cukup lama, satu tahun lagi,” ujar Tony.
Menurut Tony, cara paling efektif untuk mem-branding diri ialah menggunakan prestasi ketika masih menjabat di posisinya saat ini, baik itu saat menjadi gubernur, bupati/walikota, maupun menteri.
Dia lalu mencontohkan bagaimana Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) Anies Baswedan berhasil mem-branding dirinya dengan baik melalui prestasi-prestasi selama menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota.
“Branding seharusnya melalui jabatannya saat ini seperti yang dilakukan Anies mem-branding diri (dengan prestasinya) selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta,” tutur Tony.
Sebagaimana diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diisukan menjadi salah satu nama kandidat bakal capres dari PDI-Perjuangan.
Banjir yang melanda Semarang sejak 31 Desember 2022 membuat Ganjar kembali mendapat sorotan publik.
Melansir Tempo, Kota Semarang memang kerap dilanda banjir. Penyebab paling umumnya adalah karena curah hujan ekstrem dan sering terjadi pasang surut air laut yang sangat tinggi (Rob), ini karena Kota Semarang berada di wilayah pesisir Jawa Tengah.
Selain Kota Semarang, ada beberapa wilayah lainnya di Jawa Tengah yang juga rawan bencana banjir, seperti Pekalongan, Demak, Jepara, Pati, Kudus, Batang, dan Pemalang. Inilah masalah yang dihadapi masyarakat di wilayah tersebut setiap tahunnya, mereka berharap kepada setiap pemerintah yang memimpin untuk bisa mengatasinya.
Dengan demikian, bila menilik pada 2018 di mana ketika Ganjar Pranowo berkampanye saat menjadi calon gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018-2023, dia menjanjikan akan melakukan penanganan banjir dan banjir rob di Kota Semarang secara tuntas.
Janji Ganjar Pranowo untuk penangan banjir di Kota Semarang juga sebenarnya sudah disampaikan saat Pemilihan gubernur Jawa Tengah untuk periode 2013/2018. Di mana ketika itu Ganjar sebagai calon gubernur yang dinyatakan unggul dalam perhitungan cepat mendatangi pasar Johar Semarang.
“Saya akan bertemu dan berbicara dengan Wali Kota Semarang, bagaimana menghandle banjir serta rob secara sistematis,” kata Ganjar Pranowo pada Selasa (28/5/2013) seperti dikutip dari Antara.
Namun faktanya, hingga awal tahun 2023, Jawa Tengah masih diterjang banjir. Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melaporkan korban meninggal saat banjir di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada Jumat (6/1/2023) berjumlah dua orang.