Jakarta, RasilNews– Dalam rangka memperingati Bulan Solidaritas Palestina 2023, Aqsa Working Group bersama dengan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI) menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) yang memfokuskan perhatian pada kondisi dan isu Palestina.
Dari pantauan Rasilnews, acara ini digelar di Ruang Pansus B, Nusantara II DPR RI, dihadiri oleh para tokoh penting, seperti Ketua Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI untuk Palestina Syahrul Aidi Maazat, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua Presidium AWG Nur Ikhwan Abadi, Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad serta perwakilan berbagai organisasi yang peduli terhadap isu-isu Palestina, berkumpul untuk mendiskusikan kondisi dan berbagai isu terkait perjuangan rakyat Palestina dan upaya solidaritas global.
Peserta FGD dan Para Narasumber yang hadir melakukan diskusi terkait tema yang telah disiapkan.
Adapun tema dalam Diskusi tersebut mencakup topik seperti Peran BKSAP dalam Merespon Resolusi PBB, Resolusi Genjatan Senjata Kemanusiaan Gaza PBB: Tantangan dan Upaya Indonesia Mengawal Resolusi untuk Perdamaian Palestina, Gerakan Perlawanan Palestina di Tengah Narasi Teroris atau Pejuang, Urgensi Pengiriman Bantuan di Tengah Situasi Darurat Gaza, serta Perempuan dan Anak-anak Palestina di Tengah Aksi Genosida Israel.
Acara yang dipandu oleh Angga Aminudin dan Inung Nurjanah selaku moderator itu dimulai pada pukul 13.00 WIB -15.40 WIB.
Berdasarkan hasil FGD yang digelar pada 1 November 2023 oleh Aqsa Working Group (AWG) dan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dengan Tema “Bergerak Berjamaah Tolak Pembagian Masjid Al Aqsa” poin tersebut yaitu sebagai berikut:
Pertama, menyatukan langkah menolak segala bentuk penodaan dan rencana Zionis Israel untuk membagi Masjid Al Aqsa dan menghilangkan hak umat Islam di situs suci tersebut.
Kedua, BKSAP dan Pemerintah Indonesia untuk terus mengawal terealisasinya Resolusi Genjatan Senjata Kemanusiaan Gaza PBB, demi terwujudnya perdamaian di Palestina, serta mengawal percepatan pembukaan koridor kemanusiaan ke Jalur Gaza, mengingat situsi krisis yang semakin parah.
Ketiga, menyuarakan perlindungan kepada anak-anak dan perempuan Palestina, sebagai korban terbesar dalam agresi Israel, dengan membuat program-program bantuan yang dikhususkan bagi mereka.
Keempat, menegaskan narasi ke masyarakat baik nasional maupun global bahwa konflik di Palestina itu bukan hanya Islam kontra Yahudi, tapi ‘masyarakat terjajah’ kontra ‘terjajah’. Bahwa Hamas bukan ‘teroris’ tapi ‘pejuang’ yang ingin mengembalikan hak-hak nya yang dirampas.
Terakhir, Pemerintah Indonesia memberikan perlindungan kepada para pengungsi Palestina di Indonesia dan memperhatikan nasib mereka baik dalam Pendidikan maupun Kesehatan.
Aqsa Working Group dan BKSAP DPR RI berharap bahwa acara ini akan memperkuat kesadaran internasional terhadap kondisi Palestina saat ini dan mendorong upaya kolaboratif untuk mencapai perdamaian dan keadilan di wilayah tersebut. Forum Group Discussion ini mencerminkan tekad Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mensosialisasikan suara pembelaan umat Islam untuk rakyat Palestina.