Jakarta, Rasilnews – Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Indonesia telah merilis perkiraan jumlah pemudik yang diperkirakan akan merayakan Idul Fitri 1445 H (Idul Fitri tahun 2024). Menurut BKT, jumlah pemudik diproyeksikan mencapai 193,6 juta orang, yang setara dengan 71,7% dari total penduduk Indonesia. Dalam rangka mengantisipasi lonjakan ini, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah operasional dan kebijakan pengaturan transportasi.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, telah memetakan titik-titik kemacetan potensial selama periode libur mudik. Dia mengidentifikasi tiga lokasi utama yang berpotensi mengalami kemacetan, yaitu tol Cipali, Pelabuhan Merak, dan Pelabuhan Ketapang. Selain itu, Budi juga menyoroti potensi kemacetan akibat U-turn, rest area, dan titik bottleneck di kilometer 87.
Kepolisian juga turut berperan dalam mengatasi kemacetan. Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas Polri) telah menyiapkan berbagai tindakan preventif dan responsif, termasuk penerapan contraflow dan pengawasan ketat terhadap jalur-jalur yang rawan terkena bencana di jalur Pantura.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan instansi terkait telah memastikan bahwa persiapan menghadapi arus mudik tahun ini dilakukan secara komprehensif, meliputi pengaturan transportasi dan penanganan situasi secara menyeluruh. Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menambahkan bahwa satu titik kemacetan yang diantisipasi adalah di Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Tol Cisumdawu), yang menghubungkan Bandung, Sumedang, dan Majalengka.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan dapat mengurangi dampak kemacetan dan memastikan arus mudik Lebaran berjalan lancar dan aman bagi semua pemudik.