Jakarta, Rasilnews – Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) bekerja sama dengan Voice of Istiqlal (VolST) resmi membuka American Space di Perpustakaan Masjid Istiqlal, Selasa (6/6), sebagai ruang interfaith dialog, pendidikan, agama, budaya, sosial dan politik.
Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar memberikan kata sambutan dan pengguntingan pita pada pembukaan tersebut.
Dubes Kim menyampaikan, American Space yang baru milik Departemen Luar Negeri AS ini adalah yang pertama yang terletak di dalam sebuah masjid.
“Prakarsa Kedubes AS di Jakarta dan Masjid Istiqlal ini akan mempererat hubungan antara masyarakat Amerika Serikat dan Indonesia,” kata Dubes Kim, seperti dilansir dari MINA.
Dua menjelaskan, American Space terbaru ini menambah jumlah fasilitas sejenis di seluruh Indonesia yang saat ini berjumlah 12.
Program-program American Spaces memiliki fokus di lima bidang yaitu pembelajaran dan pelatihan guru Bahasa Inggris; konsultasi pendidikan dan promosi studi di Amerika Serikat; jejaring, proyek dan kegiatan alumni; program kebudayaan dan penjangkauan; dan informasi umum mengenai Amerika Serikat.
“Fasilitas American Space di Istiqlal ini terbuka untuk siapa saja dan menjadi sarana bagi warga Muslim maupun non-Muslim di Indonesia yang tertarik untuk berdialog dan bekerja sama,” ujar Dubes Kim.
Sebelumnya, Kedubes AS dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada 6 April 2023 untuk memperkokoh kemitraan ini.
Imam Besar Nasaruddin Umar menyampaikan, ruang American Space ini akan menjadi wadah bagi komunitas lokal berdiskusi masalah global dan nilai-nilai yang dianut bersama antara masyarakat Indonesia dan AS.
“American Space Voice of Istiqlal menjadi sarana memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia,” katanya.
Menurut Nasaruddin, Masjid Istiqlal siap untuk menjadi pusat peradaban Islam, identitas nasional dan simbol kemajuan masyarakat Indonesia yang akan mempromosikan dialog lintas agama dan Islam moderat dengan tujuan untuk memperkuat hubungan antara Timur dan Barat.
Direktur Voice of Istiqlal Rosita Tandos menjelaskan, American Space ini menempati ruang yang besar dan fleksibel di dalam perpustakaan masjid dengan koleksi buku dan akses ke sumber informasi penting dan jurnal, dilengkapi dengan komputer, proyektor dan layar yang dapat digunakan masyarakat umum.
Fasilitas ini dapat menampung sekitar 40 pengunjung program tatap muka.
Dia menambahkan, kegiatan penjangkauannya akan fokus pada demokrasi, hak asasi manusia, dan keberagaman serta mempromosikan pendidikan dan peningkatan keterampilan untuk pemuda usia 18-35 tahun.
“Tempat ini juga akan menjadi sarana untuk mempelajari seluk beluk nilai, gagasan, dan budaya Amerika, dan menjadi pusat informasi peluang program pertukaran ke Amerika Serikat,” pungkasnya.