“Bulan Sya’ban bukan sekadar tradisi,” tetapi panggilan tulus untuk memperbaiki hubungan dengan sesama dan mempersiapkan jiwa menuju pertemuan suci dengan Sang Pencipta.”
Rasilnews – Dalam tausyiah sore Radio Silaturahim, Ustaz Zein Al Hady menyampaikan pesan yang mendalam tentang bulan Sya’ban. Melalui kata-katanya yang penuh hikmah, beliau mengajak kita semua untuk merenung, membersihkan diri, dan bersiap-siap menyambut bulan Suci Ramadhan yang mulia.
Ustaz Zein Al Hady menekankan signifikansi memperbaiki hubungan antar manusia selama bulan Sya’ban. Beliau mengingatkan kita bahwa bulan ini bukan hanya sekadar tradisi, melainkan panggilan hati yang mendalam untuk merentangkan tangan maaf, menghentikan angan-angan tinggi, dan hidup dalam kesederhanaan di dunia yang fana ini.
Dalam pandangan beliau, kesederhanaan bukanlah tanda kekurangan, melainkan kunci untuk membebaskan diri dari belenggu hawa nafsu yang tak terbatas. Dengan hidup sederhana, beliau menekankan bahwa kita membebaskan diri dari ketergantungan kepada materi dan mengarahkan perhatian kita kepada kebahagiaan spiritual yang sejati.
Ustaz Zein Al Hady juga mengajak kita untuk mempersiapkan jiwa menuju pertemuan dengan Sang Pencipta. Beliau menyatakan bahwa bulan Sya’ban memanggil kita untuk membersihkan hati dan pikiran, menjauhkan diri dari sikap sombong, dan menghindari perbuatan buruk terhadap siapapun.
Pesan Ustaz Zein Al Hady adalah panggilan untuk memohon maaf kepada sesama manusia, perbanyak istighfar, memohon ridho, dan ampunan-Nya. Beliau yakin bahwa dengan tindakan tulus ini, kita akan merasakan kehadiran-Nya yang menyentuh jiwa.
Dalam tausyiahnya, beliau menegaskan bahwa bulan Sya’ban adalah momen untuk membersihkan pikiran agar menjadi bening dan penuh kebersamaan dengan Allah. Bismillah memaafkan menjadi kunci untuk melepaskan dendam dan menjalin kembali hubungan yang terputus.
Ustaz Zein pun mengajak bersama-sama menyambut bulan Sya’ban dengan tekad untuk hidup dalam kesederhanaan, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan membuka diri kepada ampunan-Nya. Beliau menuju ketinggian hubungan jiwa, antara hamba dan Sang Penyayang, dalam memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah.