Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Alhamdulillah, pada pagi ini kita kembali bersama dalam kebersyukuran atas nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Semoga sholawat yang kita panjatkan menjadi sebab turunnya syafaat bagi kita di hari akhir nanti.
Di bulan ini, kita tengah merayakan peringatan Isra Mi’raj, momen yang mengajarkan betapa agungnya perjalanan Rasulullah SAW ke langit. Saat ini, mari kita bahas korelasi dan karakter manusia untuk bersatu dan berbuat adil. Sayangnya, banyak di antara kita yang terjebak dalam belaian hawa nafsu dan kurang bersyukur.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Isra ayat 72, “Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, maka di akhirat dia akan buta dan tersesat jauh dari jalan yang benar.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa buta yang dimaksud bukanlah buta mata fisik, melainkan buta mata hati. Walaupun memiliki ilmu yang banyak, seseorang dapat dianggap buta jika mendukung kelompok yang salah.
Tafsir dari QS Al-Isra ayat 72 menyebutkan bahwa orang yang buta dalam konteks ini adalah orang yang tidak dapat melihat kebenaran, tidak dapat membaca Al-Qur’an, dan lebih jauh lagi, ia tersesat dari jalan yang hak. Mari kita ingat bahwa mendukung kelompok yang menyeru kepada kesesatan dapat membawa kita kepada kebutaan spiritual yang lebih dalam.
Kita dilarang untuk mendukung upaya kelompok-kelompok yang menyeru kepada kesesatan, agar kita tidak tersesat dan buta mata hati. Sebagai umat Islam, tanggung jawab besar terletak pada kita untuk menjaga kesatuan dan menghindari tindakan yang dapat merugikan umat.
Bersyukur kepada Allah juga berarti peduli terhadap kaum dhuafa. Kesenjangan yang terjadi di antara umat harus menjadi perhatian kita bersama. Marilah bersama-sama berupaya untuk meminimalisir kesenjangan dan ketidakadilan di tengah-tengah umat.
Semoga pagi ini membawa berkah bagi kita semua. Mari terus memperkuat iman, bersyukur, bersatu, dan berbuat adil. Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.