Doha, Rasilnews – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan penilaian semua orang terhadap perang Gaza adalah bahwa rezim Israel dan AS tidak memperoleh apa pun di medan perang.
“Yang kalah di medan perang juga akan kalah di bidang politik,” kata Amirabdollahian dalam pertemuan dengan Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, seperti dikutip Radio Silaturahim dari kantor berita IRNA, Jum’at (24/11).
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran sekali lagi mengucapkan selamat kepada bangsa Palestina atas perlawanan dan kemenangan mereka melawan rezim Zionis di Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa mereka berhasil mencapai prestasi besar melawan entitas pendudukan.
“Operasi Badai Al-Aqsa mengguncang dunia, dan meski korban jiwa rakyat Palestina di Jalur Gaza sangat tinggi, pahit, dan malang, namun dimensi kemenangan dan prestasi bangsa Palestina jauh lebih besar,” ujarnya.
Menurut Amirabdollahian, operasi mendadak yang diluncurkan ke wilayah-wilayah pendudukan pada tanggal 7 Oktober telah mengubah keseimbangan strategis dalam berbagai dimensi yang menguntungkan Palestina dan merugikan rezim kriminal Zionis yang menduduki Palestina.
Sementara itu, Ismail Haniyeh, menggambarkan bahwa pemerintah AS sebagai poros utama perang Gaza, dan mengatakan bahwa AS terpaksa menyerah pada tekad bangsa Palestina meskipun pada awalnya mereka menentang gencatan senjata.
Ia juga berterima kasih kepada Republik Islam Iran atas upaya khusus dan dukungannya dalam mewujudkan gencatan senjata sementara.
“Ini adalah kemenangan politik yang dicapai berdasarkan kemenangan perlawanan di lapangan, dan musuh gagal mencapai tujuannya kecuali pembunuhan perempuan dan anak-anak serta warga negara dan penghancuran rumah mereka,” tambahnya.