Program Psikologi Keluarga (Ustaz Abu Bakar Baraja dan UHA)
Rasilnews – Berbagai macam gangguan mental bermunculan dan terdapat banyak korban yang terserang oleh gangguan tersebut salah satunya adalah Bipolar. Bipolar merupakan gangguan mental yang memengaruhi suasana hati seseorang, menyebabkan perubahan drastis yang ada dalam diri seseorang. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan memerlukan penanganan medis serta dukungan yang tepat.
Dalam program acara Psikologi Keluarga di Radio Silaturahim, Ustadz Abu Bakar menjelaskan terkait Bipolar. Menurutnya, Bipolar ini merupakan gangguan atau hambatan dari perasaan. Dalam beberapa literatur, Bipolar dapat dikatakan sebagai gangguan mood atau gangguan perasaan. Bipolar ini erat kaitannya dengan perasaan dan perasaan tersebut berhubungan dengan afeksi.
Afeksi yang mencakup berbagai warna emosi seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, dan lainnya, sangatlah penting dalam gangguan bipolar. Gangguan mental seperti bipolar merupakan tantangan yang signifikan bagi banyak individu di seluruh dunia. Keadaan ini dapat mengganggu kualitas hidup, hubungan sosial, dan kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.
Bipolar dapat terjadi kepada siapa saja yang merasakan adanya gangguan atau yang menjadi hambatan bagi dirinya sendiri sehingga dia tidak dapat melakukan kegiatan atau suatu aktivitas tertentu karena ketidaknyamanan yang dirasakan. Seseorang akan melakukan aktivitas yang tertunda apabila sudah merasakan adanya kenyamanan dalam diri. Sehingga dapat dikatakan bahwa, bipolar dapat terjadi akibat adanya gangguan atau hambatan rasa.
Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Husein Al Alattas menjelaskan bahwa Bipolar yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu : hubungan manusia dengan Tuhannya yang semakin melemah dan rapuh, tidak ada kepahaman dari orang terdekat atas perubahan dirinya, kosongnya jiwa terhadap ilahi sehingga menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, kegalauan yang berdampak pada turunnya daya tahan tubuh dan timbulnya penyakit-penyakit secara medis. Terlebih lagi apabila dengan kosongnya jiwa yang semakin jauh untuk mengingat Allah, maka setan segera meliputi jiwanya, sehingga semakin jauh untuk bersandar dengan Allah SWT.
Mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah yang benar bisa menjadi salah satu cara untuk menemukan kedamaian batin dan ketenangan pikiran dalam menghadapi berbagai perasaan dan emosi. Bagi banyak orang yang beragama, melakukan ibadah seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan berbagai bentuk ibadah lainnya dapat memberikan ketenangan pikiran serta menguatkan ikatan spiritual dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Tetapi penting untuk diingat bahwa masalah gangguan dan kesehatan mental seringkali kompleks dan dapat memerlukan pendekatan secara menyeluruh, termasuk bantuan profesional (medis) jika perasaan yang dialami sangat membebani atau mengganggu fungsi sehari-hari.