Jalur Gaza, Rasilnews – Lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) membagikan bantuan pangan untuk masyarakat Jalur Gaza yang sedang mengungsi di Markas Alliwa, sebelah Rumah Sakit Al-Shifa akibat serangan brutal Zionis Israel secara terus menerus.
Melalui biro AWG di Gaza, 200 porsi makanan tersebut telah dibagikan pada Kamis (19/10), melansir keterangan tertulis yang diterima Rasilnews.
Bantuan kemanusiaan itu berasal dari rakyat Indonesia yang berdonasi melalui Aqsa Working Group di nomor rekening 7203236594, Bank Syariah Indonesia.
Sebelumnya, Zionis Israel meluncurkan serangan udara dengan menargetkan Rumah Sakit Baptist (Al Ahli Arab Hospital), Selasa (17/10) malam waktu Palestina.
Dari data yang dihimpun AWG, 600 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk pasien dan tenaga medis. Sementara lebih dari 900 lainnya terluka.
Diketahui, rumah sakit tertua kedua di Jalur Gaza itu juga menjadi tempat berlindung bagi warga Palestina dari agresi Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 3.785 warga Palestina dibunuh dalam serangan Israel sejak perang mulai pecah pada 7 Oktober 2023 dan 12.493 lainnya luka-luka.
Selain itu, dalam laporan AWG, Zionis Israel juga telah menutup akses masuk ke Masjid Al-Aqsa dan menghalang-halangi umat Muslim yang hendak beribadah di dalamnya.
Israel telah memutus aliran listrik, air dan makanan ke Gaza. Selain itu, suplai obat-obatan semakin menipis. Rumah sakit dan tenaga medis di Gaza kewalahan menerima warga sipil yang terluka maupun meninggal dunia akibat serangan Israel.
Seorang dokter mengatakan, hanya kasus-kasus paling akut yang mendapatkan operasi karena sumber daya tidak mencukupi.
“Gaza kehabisan air dan listrik. Faktanya, Gaza sedang dicekik dan tampaknya dunia saat ini telah kehilangan rasa kemanusiaannya,” kata Philippe Lazzarini, komisaris jenderal badan pengungsi Palestina, UNRWA.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, sepakat membuka pintu perbatasan Rafah sehingga sebanyak 20 truk bantuan bisa masuk ke Jalur Gaza.
Pengiriman tersebut kemungkinan besar baru sampai pada Jumat (20/10) karena perbaikan jalan, kata Biden.
“Mereka harus menambal lubang agar truk-truk ini bisa lewat. Mereka memperkirakan akan memakan waktu sekitar delapan jam besok [Kamis]. Jadi mungkin tidak ada yang bisa melaju sampai saat itu…mungkin sampai hari Jumat,” papar Biden kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa 20 truk tersebut mewakili “tahap pertama.” Namun, menurutnya, secara keseluruhan terdapat “150 truk atau lebih” sedang menunggu. Apakah truk-truk tersebut akan menyeberang atau tidak akan bergantung pada “bagaimana kelanjutannya.”
Mesir menegaskan bahwa jalur bantuan kemanusiaan yang “berkelanjutan” ke Jalur Gaza akan melewati pintu perbatasan Rafah.***