Oleh : Yulianti, Mahasiswa PKL IPRIJA (Institute Pendidikan Rohani Jakarta)
Manusia, seiring dengan pertumbuhan diri, mulai dari bertambah pengetahuan mengenai dirinya, kedua orangtuanya, orang-orang di sekililingnya, serta dapat merasakan dengan panca indera, dan ternyata manusia tidak hanya mampu menyimpan memori, tetapi juga memiliki kemampuan untuk pengamatan, penelitian, penafsiran, bahkan mampu membuat hukum dari apa yang mereka pelajari. Ini merupakan karunia Allah SWT yang terbesar, Allah anugerahkan bagi manusia nikmat Al Bayan.
Allah SWT menjelaskan langsung dalam Al-Qur’an untuk mengajarkan manusia tentang asal usul manusia, tujuan hidup mereka, bagaimana mereka bisa hidup selamat di dunia dan di akhirat. Dimana Allah SWT menerangkan dalam QS. Ar- Rahman:
Pertama, ‘Ar Rahman Allamal Qur’an’ bermakna “yang maha pengasih, Allah yang telah mengajarkan Al-Qur’an” jadi bukan Rasul, tapi Rasul yang menyampaikan kepada kita.
Kedua, ‘Khalaqal Insaan’ yang artinya Allah juga yang menciptakan manusia, Allah bukan saja mengajarkan Al Qur’an tetapi juga menciptakan.
Ketiga, Allamalhul Bayaan. Allah yang menganugerahkan bagi manusia nikmat Al Bayan. Kemampuan kepada manusia untuk mengingat, mengadakan pengamatan, penelitian, penafsiran hingga melahirkan hukum-hukum dan ilmu pengetahuan.
Lalu, Pengetahuan apa yg pertama kali tertanam dalam jiwa manusia sebelum mengenal yang lain?, Jawabannya adalah yang pertama kali diketahui manusia yaitu ‘Allah’. Tetapi manusia disebabkan oleh kesibukannya sehingga mereka melupakan Allah.
Pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri kita, orangtua kita, keluarga, agama dan negara kita. Semoga Allah SWT menjadikan kita sebaik baiknya umat seperti Rasulullah.