Jakarta, Rasilnews – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Wisnu Wijaya Adi Putra bersedia menjadi narasumber dalam program ‘Bincang AWG’ di Radio Silaturahim (Rasil) 729 AM guna membahas isu-isu keummatan sekaligus menyosialisasikan kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023.
“Insya Allah kita siap, Pak Wisnu siap menjadi narasumber di Rasil untuk membahas isu-isu keummatan, termasuk isu Palestina. Karena sebagai anggota dewan, kita punya legitimasi untuk menyampaikan itu. Sehingga insya Allah bisa lebih didengar oleh stakeholder terkait,” kata Staf khusus dari Wisnu Wijaya, Aditya Nurullahi Purnama saat disambangi AWG di kantor Fraksi PKS DPR RI, Selasa (4/10).
Aditya mengaku sering mendengarkan siaran-siaran Rasil. Sehingga ia menawarkan, AWG berkolaborasi dengan Wisnu Wijaya untuk menyosialisasikan kegiatan BSP di media dakwah tersebut.
AWG sebagai lembaga kepalestinaan yang menginisiasi kegiatan BSP itu pun mengamini tawaran tersebut.
Ketua Divisi Humas BSP 2023, Arina Islami menyampaikan, AWG memiliki program khusus di Rasil, bernama ‘Bincang AWG’. Program tersebut tayang dua kali setiap bulan; Sabtu pukul 08.00 WIB di pekan pertama dan pekan ketiga.
“Maka jika Pak Wisnu sudah bersedia menjadi pembicara di Rasil, Pak Wisnu bisa mengisi program Bincang AWG sekaligus menyosialisasikan kegiatan BSP pada pekan ketiga bulan ini, Sabtu 21 Oktober 2023 jam 8 pagi,” kata Arina yang juga penyiar Rasil tersebut.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia BSP 2023, Rifa Berliana Arifin menyampaikan harapannya agar Fraksi PKS bisa terlibat dalam kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) tahun ini. Apalagi Wisnu Wijaya berada di Komisi VIII yang membidangi persoalan keummatan; agama dan sosial.
Dukungan yang diharapkan ialah Fraksi PKS bersedia menjadi fasilitator acara sarasehan atau diskusi publik tentang Palestina yang akan berlangsung pada 28 November 2023, sehari sebelum Hari Solidaritas Palestina Internasional.
Jika dilaksanakan tepat 29 November, Rifa menjelaskan, khawatir akan bertabrakan dengan acara Hari Solidaritas Palestina Internasional yang juga diperingati oleh Kementerian Luar Negeri atau lembaga pemerintahan lainnya.
“Bisa jadi kita buat di tanggal 28 November dengan mengundang tokoh-tokoh, mahasiswa, pemuda. Kita betul-betul ingin gaungkan terkait perjuangan Palestina ini,” kata Rifa.
Selain itu, ia juga menawarkan agar Wisnu Wijaya bersedia membuka salah satu kegiatan dari rangkaian BSP 2023, misalnya seminar-seminar Palestina, Bedah Buku, atau yang lainnya.
Menanggapi beberapa ajakan itu, Wisnu menyampaikan, akan membahasnya dengan para anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang berjumlah 50 orang.
“Ini akan kami sampaikan ke teman-teman Fraksi PKS yang ada di DPR,” katanya.
Dia menyarankan, untuk menggerakkan kegiatan BSP 2023 secara masif, AWG perlu membuat acara-acara yang disukai anak muda. Dengan memanfaatkan bonus demografi di Indonesia yang telah mencapai sekitar 70 persen, BSP 2023 akan lebih menarik perhatian publik, terutama pemuda.
“Campaign-nya bagaimana kita bisa menyasar kalangan milenial yang jumlahnya antara 60 sampai 70 persen. Jika kita mau masuk ke situ, harus ada beberapa (acara) yang dimodifikasi, dibikin enjoy, asik sehingga milenial suka dan mendukung,” ujar Wisnu.
AWG, lanjut Wisnu, bisa menggandeng influencer untuk menggaet dukungan anak muda. Bisa juga dengan mengadakan festival makanan khas Palestina atau bazar UMKM.
Sementara untuk anggaran pelaksanaan BSP 2023, menurutnya tidak begitu besar. Sehingga ia akan mengupayakan agar Fraksi PKS bisa membantu dalam hal materi.
“Kalau dari anggaran, tidak begitu besar sih. Nanti insya Allah semoga bisa kita sampaikan,” ujar Wisnu.
Mengutip situs resmi AWG, BSP 2023 akan disemarakkan dengan ragam kegiatan, mulai dari perlombaan, bakti sosial, pengibaran bendera di puncak gunung, Gowes Cinta Al-Aqsa, serta seminar-seminar.
Kegiatan itu dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari lembaga kemanusiaan seperti MER-C, organisasi masyarakat seperti MUI dan Muhammadiyah, media seperti Kantor Berita MINA dan Republika, tokoh-tokoh agama, kalangan pemerintah hingga kedutaan.
Untuk memperluas networking dengan berbagai organisasi kemanusiaan, baik di Indonesia maupun mancanegara, tahun 2023 ini Bulan Solidaritas Palestina diagendakan meluas ke luar negeri, terutama Asia Tenggara.
BSP tahun lalu membawa tema penolakan kehadiran Timnas Israel U-19 di Indonesia.
Sementara dalam BSP 2023, AWG akan fokus menggaungkan penolakan RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi. RUU ini diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi, ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al-Aqsa.***