Jakarta, Rasilnews – Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin menghadiri Tasyakur Milad ke-48 Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tampak mengenakan baju adat Palembang dibalut songket berwarna merah dan kopiah hitam, Wapres berjalan beriringan dengan Ibu Hj. Wury yang mengenakan kebaya merah dan kerudung kuning yang anggun dan serasi memasuki area Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jl. Raya Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, Rabu malam (26/07/2023).
Acara Milad kali ini memang sangat istimewa, karena para pengurus MUI hadir mengenakan berbagai pakaian adat nusantara yang begitu beragam sebagai simbol kemajemukan bangsa. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat pada milad kali ini adalah “Memperkokoh Persatuan dalam Bingkai Keberagaman Menuju Indonesia yang lebih Sejahtera dan Bermartabat”.
Saat menyampaikan sambutan, Wapres pun sangat menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan kesatuan umat di tengah keberagaman. Menurut Wapres kesatuan umat merupakan syarat mencapai keberhasilan bangsa.
“Tanpa kesatuan Umat, tanpa kebersamaan, kita tidak akan berhasil,” ungkap Wapres, seperti dikutip dari www.setneg.go.id.
Lebih jauh, Wapres menjelaskan saat ini pemerintah sedang berfokus pada penguatan persatuan nasional serta menjaga kerukunan dan kebhinekaan, di dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas yang akan tercapai di 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, tahun 2045.
“Kita kan punya misi Indonesia, yaitu Indonesia Emas pada 2045 ya. 100 tahun kemerdekaan, kita ingin menjadi Indonesia Emas, Indonesia maju. Tinggal sedikit lagi, waktunya tidak lama lagi,” tuturnya.
“Keutuhan bangsa ini prasyarat kita dalam mencapai Indonesia yang maju,” imbuh Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres yang juga selaku Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini juga memberikan apresiasi kepada MUI yang telah berkomitmen penuh di berbagai aspek, seperti agama, ekonomi, pendidikan, sosial, hingga budaya untuk mendukung program-program pemerintah.
“Saya dari pemerintah merasa terima kasih. Karena memang Majelis Ulama Indonesia selama ini telah membuktikan diri menjaga kemitraannya dengan pemerintah dalam segala aspeknya,” ujar Wapres.
Mengakhiri sambutannya, dalam rangka milad ke-48 MUI ini, Wapres memberikan harapan besarnya kepada MUI agar dapat terus menjadi mitra pemerintah, khususnya dalam mempererat gerakan di dalam menghadapi tantangan bangsa, menyongong Indonesia Emas 2045.
“Pemerintah mengharapkan Majelis Ulama Indonesia akan terus bersama-sama dengan pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pinta Wapres.
“Marilah kita jadikan milad ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, sekaligus juga menjadi momentum untuk mempergiat lagi langkah-langkah dan gerakan kita,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Milad ke-48 Lukmanul Hakim menyampaikan sebagai wadah musyawarah para ulama di Indonesia yang memiliki peranan membimbing, membina, dan mengayomi umat muslim, MUI berkomitmen penuh bersama pemerintah dalam memperkokoh persatuan bangsa di dalam bingkai keberagaman.
“Komitmen kebangsaan, komitmen MUI menjaga persatuan umat dan bangsa, memperkokoh kerukunan, memelihara keberagaman bangsa sesuai kesepakatan berbangsa dan bernegara dari para pendiri bangsa,” tutur Lukmanul.
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Syuhud juga menegaskan komitmen penuh MUI sebagai mitra pemerintah di dalam membantu dan juga mengawal berlandaskan aturan kenegaraan di dalam berbangsa dan bernegara.
“MUI dengan seluruh perangkatnya siap Pak Wapres, siap sebagai shadiqul hukumah (mitra pemerintah), turut membantu pemerintah sebagai pelaksana dari amanah atau undang-undang,” ucap Marsudi.
“Siap membantu dan mengawal pemerintah yang sudah kita sepakati bersama-sama,” ulangnya.
Selanjutnya, pada Tasyakur Milad ke-48 MUI ini juga turut dilakukan Deklarasi Peneguhan Komitmen Kebangsaan (Ittifaq Wathany) oleh seluruh tamu undangan yang pembacaan deklarasinya dipandu oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis.
Acara dilanjutkan dengan Penandatanganan Ittifaq Wathani oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Zainut Tauhid; Ketua Panitia Milad ke-48 MUI, Lukmanul Hakim; para Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas, Marsudi Syuhud, Basri Bermanda; Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan; Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, Jeje Zaenudin; dan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis; sebagai wujud peneguhan komitmen kebangsaan di momentum Milad ke-48 MUI.
Sebagai informasi, acara yang dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir MUI, yaitu 26 Juli 1975 ini dihadiri oleh para pengurus MUI Pusat dan MUI provinsi/kabupaten/kota. Selain itu, pada acara ini turut dillaksanakan doa bersama memperingati perjalanan MUI selama 48 tahun.
Beragam rangkaian acara untuk memeriahkan peringatan Milad ke-48 MUI telah dilaksanakan sejak 20 Juni 2023, seperti lomba video kreatif diikuti 68 peserta; lomba penulisan artikel media massa diikuti 78 peserta; dan lomba foto dengan tema “MUI untuk Umat dan Bangsa” diikuti 53 peserta.
Kemudian, diselerenggarakan juga Annual Conference on Fatwa Studies ke-VII yang mengusung tema “Peran Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam Membangun Peradaban Bangsa” yang diadakan pada 26 hingga 28 Juli 2023 dan dihadiri peserta dari unsur ulama, cendekiawan, serta peneliti yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Selain itu, pada 26 Juli 2023 juga diselenggarakan Kongres Seni dan Budaya Islam dengan tema “Mengukuhkan Peran Kebudayaan Islam Indonesia dalam Merekatkan Kebhinekaan Bangsa”. Dan puncak peringatannya, yaitu Tasyakur Milad ke-48 MUI yang diselenggarakan malam ini.
Acara ini juga bertujuan menjadikan momentum Milad ke-48 untuk meningkatkan peran MUI dalam pembangunan bangsa, membangun awareness dan branding mengenai peran strategis MUI dalam kebangsaan dan kemasyarakatan, memperkuat persatuan nasional dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, serta menciptakan iklim kondusif di tengah suhu politik memanas menjelang Pemilu 2024.
MUI merupakan lembaga yang berperan sebagai khadimul ummah (pelayan umat) dan shadiqul hukumah (mitra pemerintah) ini memiliki peran penting dalam rangka mendukung pembangunan nasional untuk menyejahterakan rakyat dan menjaga prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan umat Islam.
Turut hadir pada kesempatan tersebut pata Duta Besar negara sahabat, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, jajaran perwakilan pimpinan lembaga, jajaran Dewan Pertimbangan MUI, jajaran Wakil Ketua Umum MUI, jajaran Dewan Pimpinan MUI, pengurus komisi, badan, lembaga di lingkungan MUI, serta para perwakilan MUI provinsi seluruh Indonesia.
Sementara, Wapres didampingi oleh Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Zumrotul Mukaffa, dan Arif Rahmansyah Marbun.