Jakarta, Rasilnews – Pertemuan Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) se-ASEAN yang akan digelar di Jakarta pada Senin-Jumat (17-21/7), mendapatkan tanggapan keras dari Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis yang menolak acara tersebut.
“Pertemuan komunitas LGBT ini sangat bertentangan dengan agama, Pancasila dan kenormalan manusia kami menolak. Astaghfirullah. Ini sudah menyimpang terus masih mengampanyekan lagi. Saya selamanya menolak penyimpangan ini, khususnya di Indonesia, ” tegas Kiai Cholil dalam cuitan di Twitter, Selasa (11/7) seperti dikutip dari MINA.
“Jangan sampai dianggap normal apalagi dilegalkan. Ini bertentangan dengan agama, Pancasila dan kenormalan manusia. Tolak!,” ungkapnya.
Rencana pertemuan yang dinamakan ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) ini, diorganisasi oleh ASEAN SOGIE Caucus, organisasi yang berada di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2021, bersama Arus Pelangi dan Forum Asia.
Sebelumnya, melalui pengumuman di Instagram yang kini sudah dihapus, @aseansoegicaucus, mereka mengajak aktivis queer yang berbasis di Malaysia, Thailand, Laos, Singapura, dan negara lain di Asia Tenggara untuk bergabung.
“Apakah kalian aktivis queer yang berbasis di Malaysia, Thailand, Laos, Singapura, dan negara lain di Asia Tenggara? Mari bergabung bersama kami dalam ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) Juli ini,” tulis ASEAN SOGIE Caucus, Senin (10/7).
AAW sendiri disebutkan sebagai tempat bagi aktivis LGBTQ Asia Tenggara untuk saling terhubung dan memperkuat advokasi satu sama lain.
Dalam pengumumannya, Arus Pelangi dan Asean Sogie Caucus menyatakan bahwa AAW diharapkan dapat menjadi salah satu alat bagi para aktivis LGBT di kawasan ini untuk menemukan regionalisme alternatifnya sendiri.
Namun, saat ini lokasi persis penyelenggaraan acara ini masih menjadi misteri. Panitia hanya memberikan informasi bahwa Jakarta akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut tanpa menyebutkan lokasi secara spesifik.