Gaza, Rasilnews – Data yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan di Gaza menunjukkan bahwa agresi Zionis Israel di Jalur Gaza pada bulan Mei 2023 telah menyebabkan kehancuran 3.300 unit rumah.
Data tersebut menyebutkan bahwa sebanyak 120 rumah hancur total, 120 hancur sebagian (tidak layak huni), dan sisanya rusak parah dan tidak bisa dihuni lagi.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan pada hari Ahad (4/6/2023), mengutip Palinfo.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Pekerjaan menyampaikan tentang penyelesaian inventarisasi akhir kerusakan akibat agresi Israel pada Mei 2023 dan kesenjangan keuangan yang dialami untuk melakukan rekonstruksi.
Direktur Jenderal Konstruksi Kementerian Pekerjaan, Muhammad Abboud, membenarkan bahwa sejak saat pertama agresi Israel di Jalur tersebut, tim kementerian mulai menghitung kerusakan awal yang menimpa penduduk, dengan tujuan untuk memberikan bantuan darurat dan penampungan bagi 224 keluarga yang mengungsi dari rumah mereka.
“Kami telah menyelesaikan semua pencacahan terperinci dari unit rumah yang rusak akibat agresi Israel di Jalur Gaza Mei lalu, karena statistik semi final dari sektor perumahan berjumlah lebih dari 3.300 unit rumah yang rusak, di mana 120 unit rusak total, dan 120 unit rusak sebagian (tidak layak huni), dan sisanya rusak sebagian,” ujar Abboud.
Dia menyatakan bahwa perkiraan nilai untuk rekonstruksi atau perbaikan kembali kerusakan yang terjadi ini berjumlah sekitar $10 juta.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dr. Jawad al-Agha mengatakan, ada 1.980 kasus pembongkaran total yang belum direkonstruksi sampai sekarang akibat agresi Israel tahun 2008 hingga 2023, dengan total biaya $97,5 juta, dan lebih dari 90.000 kasus pembongkaran sebagian yang masih tertunda hingga saat ini yang belum dipulihkan, dengan total biaya lebih dari $108 juta.