Hebron, Rasilnews – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Walikota Hebron Tayseer Abu Sneineh, di bawah naungan Menteri Kesehatan Palestina, Mai Kaila, meletakkan batu pertama Rumah Sakit Indonesia di kota tersebut, Selasa (22/3/2023).
Melansir MINA, Prof. Dr. Sudarnoto Abul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLN-KI) mengatakan peletakan batu pertama proyek pembangunan Rumah Sakit Rehabilitasi dan Fisioterapi Indonesia di kawasan “Gron Grad”, sebelah selatan Hebron, disaksikan sejumlah delegasi Indonesia, di antaranya Bunyan Saptomo (Ketua Komisi HLN-KI), Dr. Andy Sekeratis Komisi HLN-KI, Dr. Amirah dan anggota rombongan lainnya.
Ikut hadir menyaksikan, Direktur Direktorat Kesehatan (Rami Al-Qawasmi), Direktur Jenderal dari Direktorat Pemerintah Daerah (Rashid Awad), Wakil Gubernur Hebron (Khaled Dodin), Ketua Forum Pengusaha (Amer Al-Osaili), para donatur tanah, dan sejumlah anggota Dewan Kota dan direktur unit administrasi dan berbagai departemen di Kotamadya.
Ketua MUI Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengungkapkan kebahagiaannya atas peluncuran resmi proyek ini di lapangan setelah bertahun-tahun bekerja.
Sudarnoto menekankan hak rakyat Palestina atas kebebasan dan kemerdekaan, mengingat isu Palestina adalah isu global yang harus dipertahankan. melalui hubungan internasional.
Dia menjelaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia berusaha untuk membantu Palestina di semua tingkatan, dan menunjukkan, proyek vital ini akan melayani sebagian besar masyarakat Palestina.
Dia berterima kasih kepada Pemerintah Kota Hebron atas perhatiannya kepada warga, dan keinginannya untuk berkonsolidasi hubungan kerjasama dengan berbagai negara persaudaraan dan donor.
Walikota Hebron, Tayseer Abu Sneineh mengatakan, peletakan batu pertama ini adalah blok bangunan pertama, gedung rumah sakit pertama di Tepi Barat.
“Rumah Sakit ini sangat penting untuk memberikan layanan berkualitas, terutama untuk warga Kota Hebron dan sekitarnya, yang sangat menderita karena pendudukan dan para pemukimnya,” ujar Abu Sneineh.
Rumah sakit ini diharapkan dapat meringankan penderitaan warga dan pasien, lanjutnya.
Ia menambahkan, warga yang berobat ke gubernuran lain untuk menerima perawatan di rumah sakit swasta, berterima kasih kepada para donatur tanah dan kesediaan mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan proyek tersebut.
Ia menekankan, kemitraan yang dibentuk oleh pemerintah kota dengan lembaga-lembaga kegubernuran mampu mencapai banyak prestasi untuk kepentingan Hebron.
“Masalah Palestina adalah masalah penting bagi seluruh bangsa Islam, dan menunjukkan bahwa Yerusalem adalah bagian dari iman Islam. Melestarikannya adalah tugas semua orang,” ujarnya.
Walikota Hebron memuji dukungan pemerintah, rakyat dan lembaga Indonesia untuk perjuangan Palestina. Rakyat Palestina juga menghargai dukungan Indonesia yang murah hati untuk proyek yang telah lama dinantikan Hebron.
Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina didirikan di atas tanah waqaf seluas 4.000 m2, dengan anggara dana sekitar 100 miliar rupiah.
Penandatanganan MoU Kesepakatan antara MUI dengan Walikota Kota Hebron dilakukan pada 4 Januari 2020 di Amman, Yordania.
Rumah sakit tersebut rencananya akan dibangun untuk menampung para pasien di wilayah Hebron yang berpenduduk sekitar 1,2 juta, yang membutuhkan bantuan pengobatan, khususnya untuk fisioterapi dan rehabilitasi.