Bogor, Rasilnews – Kata Istiqamah sangat sering kita dengar dari lisan seorang muslim, namun demikian tidak semua yang mengungkapkan kata tersebut memahami makna yang sebenarnya, dengan kata lain ada makna yang lebih mendalam. Demikian pemaparan Ustaz Wahyudi Ks dihadapan ribuan Jamaah Muslimin dalam Tabligh Akbar di Pondok Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Bogor, Jabar, Ahad (19/3).
“Setiap muslim yang telah berikrar bahwa Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Rasulnya, seyogianya ia harus senantiasa memahami arti ikrar ini dan mampu mewujudkan nilai-nilainya dalam realitas kehidupannya,” ujarnya. Ditegaskan pula bahwa setiap dimensi kehidupannya harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut baik dalam kondisi aman maupun terancam.
Dirinya menyampaikan bahwa ada PR besar di depan mata kita, yakni kondisi Al-Aqsha yang menjadi kehormatan kaum muslimin, dan kini berada dalam penguasaan dan penjajahan zionis Israel. Terlebih kaum muslimin tidak leluasa beribadah di Al-Aqsha. “Hal ini menjadi tanggung jawab seluruh muslimin untuk membebaskannya”, tandasnya.
Namun demikian tidaklah mudah untuk melakukan hal tersebut, “diperlukan syarat-syarat tertentu untuk dapat membebaskan Al-Aqsha dari cengkeraman zionis Israel”, lugasnya.
Ustaz yang juga merupakan pengisi tetap Radio Silaturahim (Rasil) 720 AM ini mengatakan, kalimat istiqamah bukanlah hiasan bibir atau basa-basi, akan tetapi sebuah ungkapan yang mengandung konsekuensi.
Tabligh Akbar dan Festival Sya’ban 1444 H mengangkat tema, “Membangun Ekonomi Umat dengan Spirit Ramadhan dalam Kehidupan Berjama’ah Menuju Pembebasan Masjid Al-Aqsha”.
Even tahun ini berisi berbagai kegiatan seperti Bazaar dan Expo UMKM, Bakti Sosial, Donor Darah, Bedah Buku dan acara puncaknya yaitu Tabligh Akbar Sya’ban 1444 H.