Jayapura, Rasilnews – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua menetapkan situasi tanggap darurat bencana selama 21 hari akibat gempa 5,4 magnitudo yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia, Kamis (9/2/2023).
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi di Jayapura, mengatakan status tanggap darurat telah diputuskan dalam rapat bersama instansi terkait dan terhitung mulai 9 Februari 2023 sampai 1 Maret 2023.
“Sehingga setelah ini kami akan menindaklanjuti struktur dan pembangunan posko sehingga masyarakat bisa mengungsi untuk sementara,” katanya, melansir AntaraPapua.com
Menurut Awi, gempa bumi 5,4 magnitudo itu membuat fasilitas umum seperti rumah sakit, kantor pemerintahan dan rumah warga mengalami kerusakan.
“Ini masih akan terus didata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura dan juga dari tim yang dibentuk oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ujarnya.
Awi menjelaskan, untuk lokasi yang terparah akibat gempa berada di Distrik Jayapura Utara dan Distrik Jayapura Selatan.
Pemkot Jayapura, lanjutnya, melalui Dinas Sosial juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Sosial dalam membangun posko di beberapa titik di Distrik Jayapura dan Jayapura Selatan.
“Tetapi juga ada posko yang sudah dibangun di depan Kantor Wali Kota Jayapura yang dijadikan tempat pengungsian bagi warga,” katanya lagi.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura untuk tetap siaga tetapi juga jangan mudah untuk percaya informasi yang tidak benar.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab gempa di Jayapura pada 9 Februari 2023. Gempa yang terjadi pukul 13.28 WIB itu disebabkan karena aktivitas sesar aktif.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser,” kata Kepala BMKG Dwikorita, dalam jumpa pers, Kamis, (9/2/2023).
Sebanyak empat orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa Jayapura tersebut. Hal itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, Papua.
“Sementara data di kami baru empat yang meninggal,” kata Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid saat dihubungi detikcom, Kamis (9/2/2023).
Asep menyebut korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke rumah sakit. Ia juga mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan terhadap korban gempa Jayapura 9 Februari 2023.
“Kami lagi kumpulkan data untuk kami laporkan kembali ke pimpinan. Itu (empat orang meninggal) data berdasarkan informasi teman-teman di lapangan,” ujar Asep.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi akibat gempa itu bertambah menjadi 2.136 jiwa, yang tersebar di 15 titik.
Gempa itu juga menyebabkan sedikitnya 55 bangunan rusak, yaitu 15 rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, serta 28 rumah rusak ringan.