Jakarta, Rasilnews – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) menjawab sindiran Menko Polhukam Mahfud MD soal masyarakat sipil tak paham pelanggaran HAM berat.
Wakil Koordinator KontraS Rivanlee Anandar menyebut Mahfud sibuk bermain kata terkait Tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, Mahfud melupakan penanganan kejahatan dalam tragedi tersebut.
“Pak Mahfud terlalu fokus sama permainan kata atau diksi-diksi saja, tetapi tidak bertanggung jawab atas temuan yang dilakukan TGIPF,” kata Rivanlee. dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (4/1).
Dia berkata banyak nyawa melayang dalam tragedi itu, namun pelaku yang ditangkap dan akan diadili baru di level pelaku lapangan.
“Beliau enggak bisa terus-terusan menjadi jubir, dalam tanda kutip, untuk menenangkan situasi yang ada. Yang harus dia lakukan itu mengejar tanggung jawab antara temuan tim Komnas HAM, TGIPF,” ujarnya.
Rivanlee menilai pernyataan Mahfud soal pelanggaran HAM di Tragedi Kanjuruhan justru berbahaya. Dia berkata Mahfud seperti menutup ruang penyelidikan lebih lanjut untuk kasus tersebut.
“Pak Mahfud berbicara dan mengunci itu, menyebut bahwa ini bukan pelanggaran HAM berat, apalagi statusnya dia sebagai Menko Polhukam kayak menutup ruangnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Mahfud menyatakan Tragedi Kanjuruhan bukan kasus pelanggaran HAM berat. Pernyataan ini memicu kritik dari sejumlah aktivis HAM.
Mahfud merespons kritik itu dengan sindiran. Dia menyebut masyarakat sipil tak paham soal pelanggaran HAM berat.
“Hahaha, rupanya mereka tak paham term yuridis bahwa pelanggaran HAM berat itu beda dengan kejahatan berat,” kata Mahfud melalui akun Instagram @mohmahfudmd, Rabu (4/1).