Jakarta, Rasilnews – Kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Center (JIC) terbakar pada Rabu (19/10) petang. Kejadian ini sontak ramai diperbincangkan di media sosial. Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang melanda masjid yang terletak di Jakarta Utara itu.
“Korban jiwa nihil,” ujar Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Utara AKBP Slamet Wibisono Yanto dalam keterangannya, Rabu (19/10).
Slamet menjelaskan, kebakaran yang melanda Masjid JIC berawal ketika pekerja bangunan yang sedang merenovasi kubah masjid.
“Pekerja dari PT Dwi Agung Sentosa Pratama sedang melakukan renovasi atap kubah Masjid Islamic Centre. Renovasi menggunakan bahan tripleks,” ucap Slamet.
Kemudian, lanjutnya, saat ingin memasang tripleks di atas masjid, pekerja bangunan melelehkan membran menggunakan alat bakar. Ketika melakukan pekerjaan itu, percikan api muncul dari alat bakar hingga menimbulkan api yang cukup besar.
“Kemudian saksi berupaya memadamkan api dengan menggunakan APAR, namun api semakin membesar dan akhirnya kubah Masjid Islamic Centre keseluruhan terbakar,” ungkap Slamet.
Hal serupa juga disampaikan oleh Humas JIC, Paimun Karim. “Penyebab kebakaran diduga dari aktivitas pekerjaan perbaikan kubah. Sebab per tanggal 26 Agustus 2022, Masjid Raya JIC sedang dalam masa renovasi yang dikerjakan oleh PT. Dwi Agung Sentosa Pratama yang ditunjuk oleh PT. Mitra Sindo Makmur,” ucapnya keterangan resminya.
“Saat ini sudah dipasang police line untuk pengamanan area kebakaran,” tambah Paimun.
Ia mengatakan, kebakaran terjadi setelah sholat Ashar sekitar pukul 15.15 WIB dan api pertama kali membakar dari sisi Barat kubah Masjid JIC. Angin yang bertiup kencang saat kejadian, dengan cepat membakar bagian lain dari badan kubah Masjid.
Dalam waktu kurang lebih setengah jam, kubah utama Masjid Raya JIC roboh ke lantai dua. Reruntuhannya juga sampai ke lantai satu bangunan Masjid.
“Cepat runtuhnya kubah juga mungkin disebabkan oleh beratnya beban 12 buah lampu kipas khas Betawi dengan berat satu ton,” kata Paimun.
Dia turut menjelaskan, tidak ada korban jiwa dari kebakaran ini. Beberapa dokumen dan perangkat komputer dari pengelola Masjid Raya JIC dan lembaga-lembaga agama Islam lainnya juga berhasil diamankan dan dipindahkan ke Perpustakaan di Gedung Sosial Budaya.
Sebagai informasi, Masjid JIC mulai dibangun pada 1 Oktober 2001 dan pertama kali dipakai untuk sholat Jumat pada 9 September 2002 dan diresmikan pada 4 Maret 2002. Masjid ini berdiri di bekas kawasan lokalisasi Kramat Tunggak seluas 10,9 hektar. Ciri khas masjid ini adalah bentang kubah Masjid JIC yang diklaim bentangan kubahnya tanpa tiang terpanjang se-Asia Tenggara.