Bekasi, Rasilnews – Deklarasi calon presiden 2024 oleh Partai Nasdem yang digelar dua hari pasca tragedi Kanjuruhan mendapat sorotan dari berbagai pihak. Tetapi, pengamat politik dan pemerhati bangsa, Tony Rosyid menilai tidak ada hubungan antara deklarasi capres dengan peristiwa berdarah Aremania di Malang itu.
“Tidak ada hubungan deklarasi dengan tragedi, karena memang ketika sudah diumumkan akan dilakukan deklarasi, baru kemudian kejadian di Malang yang melibatkan para Aremania itu terjadi. Semua berjalan sendiri-sendiri,” kata Tony dalam wawancara Topik Berita Radio SilaturahimAM 720Khz edisi Rabu (5/10).
Pasalnya, lanjut Tony, deklarasi itu bukan suatu suatu perayaan atau pesta senang-senang. Sehingga tragedi Kanjuruhan dan deklarasi capres oleh Nasdem ini semestinya bukanlah dua hal yang kontras.
“Ini dua hal yang tidak kontras, maka jangan coba untuk dikontraskan,” tegasnya.
Deklarasi capres, menurut Tony, adalah upaya untuk menunjuk seorang anak bangsa yang akan bertanggung jawab kepada bangsanya dengan mengambil peran penting guna menyelesaikan beragam persoalan di negara ini, sehingga perlu dipersiapkan.
“Bahwa ke depannya, ada pekerjaan besar, ada tanggung jawab yang harus diambil oleh anak bangsa, terutama mereka yang memiliki kemampuan untuk mengambil tanggung jawab itu kepada persoalan-persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa ini sehingga perlu untuk dipersiapkan,” kata dia.
Tony meminta agar semua pihak tidak mempolitisir deklarasi Nasdem dan tragedi Kanjuruhan. Ia mengimbau, agar para politisi berpolitik dengan tetap menggunakan batas-batas etis sehingga tidak muncul perilaku kontraproduktif.
“(Deklarasi capres) ini kan bukan pesta, ini bukan sesuatu yang kontras, apalagi perencanaan itu dibuat sebelum tragedi itu (Kanjuruhan) terjadi. Jadi janganlah kemudian ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mempolitisir, mengkapitalisasi sesuatu yang baik ini seolah menjadi sesuatu yang buruk,” ucap Tony.
“Silakan berpolitik tapi ada batas-batas etis batas-batas moral yang harus kita jaga semua sehingga tidak kontraproduktif kepada bangsa ini. Yang jelas kita prihatin dengan apa yang terjadi di Malang, kita semua tidak menginginkan itu terjadi,” sambungnya.
Diketahui, Partai Nasdem secara resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres pada Pilpres 2024 mendatang. Deklarasi ini digelar dua hari usai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 127 orang dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya di Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10).
Terkait hal itu, banyak pihak memberikan komentar karena deklarasi capres digelar di masa berkabung ini. Ketua DPP PDIP Puan Maharani pun turut menyinggung Nasdem.
“Saat ini saya, kita semua sedang dalam situasi duka terkait dengan banyak sekali korban yang berjatuhan dalam kejadian yang ada di Stadion Kanjuruhan. Lebih baik kita fokus dulu untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut,” ujarnya, dikutip dari Detiknews.