Jakarta, Rasilnews – Lembaga kemanusiaan di bidang medis, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menanggapi rilis berita kunjungan sejumlah delegasi Israel ke Indonesia. MER-C mengingatkan, Indonesia harus mewaspadai agenda besar yang dibawa Israel.
“Indonesia harus mewaspadai agenda besar Israel. Hal ini karena Israel melihat Indonesia sebagai negara dengan potensi ekonomi yang besar sehingga membuat delegasi Israel secara masif datang ke Indonesia melalui berbagai macam aktifitas, baik perekonomian, olah raga, dan sebagainya,” tegas Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad dalam keterangan tertulis yang diterima Rasilnews, Jumat (12/8).
Sebelumnya, media Israel The Jerusalem Post pada Kamis (11/8) merilis berita mengenai kunjungan sejumlah delegasi Israel ke Indonesia. Kunjungan yang dilakukan pada 17 – 22 Juli 2022 lalu dalam rangka program yang diadakan Israel–Asia Center untuk menggali potensi investasi dan kerjasama bisnis startup. Program tersebut diadakan secara virtual dan langsung, serta diikuti oleh sekitar 100 delegasi Israel dan Indonesia yang terdiri dari investor, profesional teknologi, hingga pejabat perdagangan.
Dalam berita itu juga disebutkan, delegasi langsung Israel mengadakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis Indonesia, rektor universitas, pengusaha dan investor. Selain itu, kunjungan ke hub startup lokal, situs bersejarah di Jakarta, dan kunjungan ke salah satu kampung kumuh pun diperluas pada program maya.
Untuk itu, menurut Sarbini, MER-C perlu memberikan warning kepada rakyat dan pemerintah Indonesia agar hal ini dapat diwaspadai.
“MER-C memandang perlu memberikan warning kepada pemerintah dan juga rakyat Indonesia untuk sama-sama mewaspadai agenda besar Israel, yaitu terbukanya hubungan diplomatik Indonesia dan Israel,” lanjutnya.
Dokter yang telah berpengalaman di berbagai wilayah perang dan konflik, baik di dalam maupun di luar negeri ini menyampaikan, adanya kunjungan delegasi Israel menandakan pemerintah belum serius untuk melarang delegasi Israel datang ke Indonesia.
“Ada pembiaran dari pihak Indonesia,” ujar Sarbini.
Ia juga berkeyakinan ada agenda gelap Israel dengan sebagian elit pejabat Indonesia, sehingga hal ini dapat terlaksana.
Untuk itu, Sarbini meminta kepada pemerintah Indonesia untuk serius dan secara tegas melarang semua aktifitas mau pun hubungan apa pun dengan Israel.
“Kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk serius dan secara tegas melarang semua aktifitas maupun hubungan apapun dengan Israel, sehingga kita tidak terbawa dalam jebakan-jebakan yang berujung dengan pembukaan hubungan diplomatik,” tambahnya.
Sarbini juga mengatakan bahwa delegasi Israel menggunakan paspor non-Israel untuk bisa masuk ke Indonesia. Oleh karenanya, ia meminta kepada pemerintah untuk mendeteksi hal ini.
“Pemerintah harus bisa mendeteksi dari negara mana delegasi Israel bisa masuk ke Indonesia sehingga ke depan kita harus lebih cermat dan berhati-hati ketika ada orang asing yang akan masuk ke Indonesia menggunakan paspor dari negara tersebut,” tegasnya.