“Jadi ada 23 plus 37 persen, jadi ada 60 persen ada masyarakat yang menyatakan warga sekarang ini takut menyatakan pendapat,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya secara daring, Senin (11/7/2022) yang dikutip dari Republika.
Burhanuddin mengatakan ada iklim kebebasan menyatakan pendapat yang mulai terganggu. Pemerintah harus segera mengatasi hal tersebut supaya masyarakat bebas menyatakan pendapatnya.
Selain itu ada 47 persen responden yang menyatakan sulit berdemontrasi dan aparat disebut semakin semena-mena. “Kemudian ada juga poin sekarang ini warga makin sulit berdemontrasi ini yang setuju dengan pernyataan ini cukup besar. Sekqrang ini aparat makin semena-mena menangkap warga yang berbeda piluhan itu juga ada 17 plus 30 persen 47 persen yang setuju dengan pendapat ini. Jadi indikator terkait terkait kebebsan sipil itu catatan merah dari responden,” terangnya.
Lebih lanjut, Burhanuddin menyampaikan hasil survey juga menyebutkan ada 38,4 persen responden yang mengatakan demokrasi di Indonesia masih tetap sama.
“Paling banyak mengatakan indonedia tetap sama sama keadaannya tapi 29,1 persen yang mengatakan Indonesia lebih demokratis, dan ada 21,1 persen yang mengatakan Indonesia menjadi kurang demokratis,” kata Burhanuddin.
Survei dilakukan 16-24 Juni 2022. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Adapun jumlah sampel basis survei sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.