Cibubur, Rasilnews – Banyak kenangan terkesan atas kepergian Gurunya Manusia Munif Chatib. Seorang praktisi pendidikan dan penulis buku-buku pendidikan populer yang buku pertamanya berjudul Sekolahnya Manusia dan rilis pada tahun 2009 dan dibedah bersama Bobbi De Porter, penulis buku Quantum Learning dan juga mentornya saat studi Distance Learning di Supercamp Oceanside, California, USA.
Dalam Tausyiah mengenang Munif Chatib di Masjid Silaturahim, Ahad (03/07), Dewan Syariah Rasil Ustaz Husein Alattas mengatakan bahwa kepergiannya merupakan kejutan bagi yang ditinggalkan, walaupun kematian merupakan hal yang tak terelakkan.
“Ia terkenal pada senyumnya, semangatnya ketekunannya baik pada saat sehat maupun sakit,” ujarnya. Ustaz Husein menyatakan walaupun dalam kondisi berat dan sakit, munif chatib tetap berangkat untuk menyebarkan kebaikan, “beliau sangat menjaga komitment,” tandasnya.
Dalam tausyiah via Zoom, pengasuh program RDNA (Renungan Dibawah Naungan Alquran) ini menambahkan Munif Chatib telah membangun pondasi pendidikan yang benar-benar amat di harapkan, ” mudah-mudahan yang datang setelah beliau akan berjuang untuk menyempurnakan metode pendidikan yang amat manusiawi pada setiap manusia,”ujarnya.
“Setiap anak didik memiliki potensi masing-masing dimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kepada Tidak semua orang harus menguasai satu bidang atau bersepakat bersama-sama menekuni bidang Setiap orang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala potensi yang berbeda.
Dalam perjalan hidupnya, Munif Chatib telah memberikan kesempatan pada setiap anak untuk dapat mempertajam potensi yang mereka miliki, pendidikan yang menekankan fokus dan perhatian yang sama tanpa membedakan satu sama lain, “karena setiap anak dilahirkan menjadi juara,” tandasnya.
Diakhir tausyiahnya, UHA (Ustaz Husein Alattas) menutup dengan doa semoga apa yang telah dilakukannya menjadi amal shalih yang terus bersemi hingga akhir dunia, dan yang ditinggalkan bersabar atas kepergiannya, ” Semoga kita yang hidup dapat pelajaran dari apa yang belum AAllah swt berikan, dan kita dapat meninggalkan dunia ini dengan penuh tanggung jawab yang akan kita bawa ke hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pencipta langit dan bumi,” ujarnya.