Jakarta, Rasilnews – Dewan Masjid Indonesia (DMI) siap menyelenggarakan Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN 2022 pada Rabu 20 Juli 2022 mendatang.
Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga, Hubungan Luar Negeri dan Lingkungan Hidup DMI, Hayu S. Parbowo yang didaulat menjadi ketua panitia pelaksana menjelaskan, konferensi internasional yang digelar secara daring dan luring terbatas berpusat di Jakarta itu bertujuan untuk saling bertukar informasi dan pemikiran dalam menggalang solidaritas komunitas juga membangun sinergi serta kolaborasi masjid se-ASEAN.
“Lingkup diskusi dalam konferensi ini terkait membuka komunikasi dan kolaborasi komunitas masjid ASEAN, meningkatkan peran masjid dalam mengatasi isu lingkungan hidup, serta pemanfaatan teknologi digital untuk kepentingan komunitas masjid serta sosialisasi Islam Wasthiyah,” kata Hayu sebagaimana keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Menurutnya, masalah perubahan iklim, ekonomi dan pandemi covid 19 tersebut telah menjadi perhatian dunia, termasuk ASEAN dan Kelompok G20 yang merupakan 20 kelompok ekonomi terbesar dunia.
Sementara ASEAN Community telah dibentuk pada 2015 lalu dalam upaya memperkuat kohesi dan solidaritas seluruh komponen masyarakat, termasuk kelompok keagamaan dalam mencapai kesejahteraan sosial.
“Presidensi Indonesia di G20 telah menetapkan tiga program pokok yaitu ekonomi digital, lingkungan hidup dan penanggulangan pandemi global, dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”, mengindikasikan perlunya dukungan semua pihak, termasuk komunitas masjid,” ujar Hayu.
Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH SDA MUI) itu juga mengatakan, Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN 2022 diagendakan dihadiri sekitar 500 peserta dari perwakilan pimpinan DKM Masjid se-ASEAN dan Dewan Pimpinan DMI Provinsi dan Kabupaten seluruh Indonesia, serta Dewan Pengurus Pusat DMI yang direncakan hadir secara luring.
“Untuk pembicara kunci akan menghadirkan Menteri Luar Negeri RI Ibu Retno Lestari Priansari Marsudi, LL.M dan Ketua Umum DMI Bapak Dr. H.M. Jusuf Kalla, serta beberapa tokoh yang menjadi pembicara yakni rof. KH. Nasaruddin Uma, Dubes Bunyan Saptomo, pimpinan LPLH SDA MUI dan salah satu Bank Syariah,” jelasnya.
Hayu menyatakan, secara umum, fungsi masjid tidak hanya untuk kegiatan ibadah rutin saja, tapi juga masuk pada ranah muamalah.
Oleh karenanya, lanjut dia, peran masjid tidak hanya untuk menyampaikan pesan keagamaan saja, tapi juga merealisasikan perbuatan kebaikan sebagai cerminan spiritual keagamaan dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat yang majemuk.
“Guna mendukung fungsi Masjid dalam bidang ekonomi, sosial, kemasyarakatan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup tersebut, perlu dilakukan pembangunan kapasitas dan penguatan kelembagaan masjid, baik secara nasional dan dengan negara-negara sahabat,” pungkas Hayu.