Jakarta, Rasilnews – Lembaga kemanusiaan di bidang medis, Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) akan mengirimkan Tim Bedah untuk membantu para korban gempa di Afghanistan.
Diketahui, gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 6,1 mengguncang Afghanistan pada Rabu (22/6) telah menelan ribuan korban. Data sementara menunjukkan 1.000 orang meninggal dunia dan 1.500 lainnya terluka.
“MER-C sebagai lembaga kegawatdaruratan medis untuk korban, konflik, dan bencana alam akan mengirimkan Tim Medis ke Afghanistan. Sesuai dengan karakteristik bencana gempa bumi, maka tim yang disiapkan oleh MER-C adalah Tim Bedah,” dikutip dari keterangan pers MER-C yang diterima Rasilnews pada Jumat (24/6).
Tim Bedah yang akan dikirimkan terdiri dari Dokter Spesialis Bedah Orthopedi, Dokter Umum, dan Perawat sekitar empat sampai lima orang. Tim tersebut rencananya akan diberangkatkan ke Afghanistan dalam waktu dekat agar bisa segera memberikan pertolongan.
Dalam konferensi pers di gedung MER-C, Jakarta Pusat pada Jumat (24/6) siang, Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad mengatakan, keberangkatan itu akan dikoordinasikan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Afghanistan. Tim Bedah yang dikirimkan akan bertugas di negara tersebut selama dua minggu.
Selain itu, MER-C meminta kepada pemerintah Republik Indonesia (RI) agar mengirimkan Tim Kesehatan Gabungan ke Afghanistan yang terdiri dari sipil dan aparat yang dikomandoi oleh TNI. Hal ini sebagaimana yang pernah dilakukan RI saat terjadi gempa besar di Iran pada tahun 2004 silam.
Ketua Divisi Kontruksi di MER-C, Farid Thalib mengatakan bencana alam seperti gempa bumi akan memiliki dampak berkepanjangan. Ia menyebut, devisinya akan membantu Afghanistan dalam bidang infrastruktur.
“Bencana alam itu dampaknya akan berkepanjangan. Divisi kontruksi akan turun tangan dalam membantu infrastuktur,” ujarnya.
Afghanistan saat ini dapat dikatakan sedang mengalami bencana ganda. Di tengah memerangi krisis kemanusiaan dan ekonomi buruk pasca Taliban mengambil alih kekuasaan pada tahun lalu, diikuti pembekuan semua aset oleh Amerika Serikat, gempa bumi yang terjadi baru-baru ini semakin memperparah keadaan di Afganistan.