Sahur Bersama Tokoh
Legisan Samtafsir : Jadikan Alquran Dan Syariatnya Sebagai Tujuan Hidup
Jakarta, Rasilnews – Mari kita renungkan, benarkah kita telah merasakan bahwa berislam adalah sebuah kenikmatan ? benarkah kita sudah merasa bangga menjadi seorang muslim ?
Banyak diantara kita merasakan Islam dan syariatnya menjadi beban. padahal dengan menjalan Islam dan Syariatnya kita akan merasakan dahsyatnya kedua perkara tersebut dalam membentuk kehidupan.
Disambangi di Rumah Al Quran Al Balad di bilangan Timur Jakarta, Radio Silaturahim menemui Motivator sekaligus entrepreneur, Legisan S Samtafsir.
Dalam wawancara untuk program Sahur Bersama Tokoh (SBT) yang dipandu Angga Aminudin selaku host, legisan menyoroti ketidakmampuan negara negara dengan mayoritas Muslim menjadi negara maju karena rasa inferior terlalu dalam.
“Indonesia ini 80 persen muslim dan ada tuduhan kenapa negeri muslim rata rata miskin, kenapa umat islam tertinggal dan yg non muslim maju,”ujarnya. Hal ini terjadi manakala ajaran islam yang begitu hebat tidak digunakan dalam organisasi dan kehidupan sehari hari maka akan percuma.
Sebagai seorang motivator entrepreneur, Legisan mencatat ada dua faktor penyebab negeri muslim tidak sejahtera, baik faktor Internal dan eksternal, yaitu yang pertama penjajahan ekonomi, “kerjasama dengan negara maju, namun hanya dijadikan sapi perah dimana Sumber Daya Alamnya diambil dan hanya menyisakan sedikit untuk negara yang memiliki sumber daya alam tersebut,”ujarnya.
Selanjutnya yang kedua adalah menjadi negara konsumerisme bukan produsen, “negara kita menjadi suplier bahan mentah bagi negara negara maju, seperti halnya kita punya bahan mentah dikirim kesana lalu kita beli ketika menjadi barang jadi,”tandasnya.
Dalam disertasi, hal ini yang saya jadikan penelitian, “negara kapitalis global sehingga menyebabkan penjajahan dalam bidang ekonomi yg disedot oleh negara negara kapitalis. IMF, PMA dll dan itu kepentingan asing,”tambahnya.
Karena itu, menurut hemat saya -Legisan- jika Indonesia ingin menjadi negara maju harus memilih pemimpin yang peduli kepada rakyatnya. Indonesia harus kuat seperti Jepang dengan restorasi Meiji atau China yang bangga dengan produk dalam negerinya.
“Yang saya heran di negeri ini mulai dari rakyat jelata sampai elite politik bangga dengan produk luar tapi malu memakai produk dalam negeri,”
Diakhir wawancara, Legisan mengingatkan untuk pendengar Radio Silaturahim dan Pemirsa Rasil TV untuk Islam sebagai acuan pembangunan dan inti kehidupan, dengan begitu akan tercapai kebahagiaan yang hakiki, “membawa konsep islam dan alquran menjadi inti. konsep taqwa menjadi dorongan hebat dan memiliki prestasi,”tutupnya.