“Tajuk Rasil”
Selasa, 14 Rajab 1443 H/ 15 Februari 2022
‘Hasbunallah Wanikmal Wakil…’
Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam akan diletakkan di atas tungku api oleh raja Namrudz, malaikat Jibril ‘Alaihissalam bertanya kepada beliau, “Apakah engkau memerlukan sesuatu pertolongan dariku? Nabi Ibrahim lantas menjawab, “Aku tidak memerlukan pertolongan darimu. Aku hanya memerlukan pertolongan dari Allah SWT”.
“Hasbunallah wa ni’mal wakil” itulah kalimat yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim alaihissalaam ketika akan dilempar ke kobaran api. Nabi Ibrahim mempercayakan seluruh jiwa dan raganya sepenuhnya kepada Allah SWT, maka Allah berfirman, “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”. Allah menjadikan api yang panas itu dingin seketika. Dan Nabi Ibrahim pun tidak terbakar, diselamatkan oleh pertolongan dan kuasa Allah SWT.
Ummat Islam perlu mengetahui arti dari kalimat dzikir ‘Hasbunallah Wanikmal Wakil…’ dan kisah-kisah dibaliknya. Kalimat ini adalah salah satu bacaan dzikir yang dianjurkan untuk dibaca karena memiliki banyak manfaat dan mengandung kedahsyatan yang luar biasa. ‘Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir’ yang artinya “cukuplah Allah sebagai tempat diri bagi kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami”. Kalimat ini juga dapat dimaknai sebagi bentuk serah diri dan pengakuan bahwa Allah SWT menjadi satu-satunya dzat bagi kita untuk meminta pertolongan dari hal-hal buruk.
Menyadur dalam berbagi sumber, dengan membaca kalimat Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir artinya kita mengharapkan pertolongan Allah untuk mendapatkan jalan keluar dari masalah yang sedang kita hadapi. Demikian halnya dengan Rasulullah SAW dan para sahabat ketika menghadapi ancaman dan serangan dari pasukan kafir, mereka juga mengucapkan “Hasbunallah wa ni’mal wakil” Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.
Bacaan dzikir ini diambil dari surat Al-Imran ayat 173: Artinya: “(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, ‘Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
Mengutip dalam buku “Ampuhnya Kalimat Hasbunallah Wanikmal Wakil” karya Ahmad Fathoni El-Kaysi, surat Al-Imran ayat 173 diturunkan menjelang perang besar yang terjadi di pasar Badar sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati antara Rasulullah SAW dan Abu Sufyan. Sesaat sebelum pecahnya perang, Abu Sufyan melakukan manufer politik yang bertujuan untuk membuat mental pasukan umat Muslim menjadi turun. Berita bohong yang disebarkan Abu Sufyan berhasil menakut-nakuti pasukan Muslim.
Namun Rasulullah menanggapi hal tersebut dengan tenang. Beliau sudah menempa kekuatan fisik dan batin tentara Muslim, hal ini dijelaskan melalui sabdanya yang berbunyi: “Jika terjadi masalah besar di antara kalian, maka ucapkanlah Hasbunallaah wani’mal wakiil (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung).”
Kisah tentang perang ini juga diceritakan melalui hadits riwayat Ahmad dalam Musnad No. 10616, Turmudzi No.3166: “Bagaimana saya bisa bernikmat-nikmat sementara malaikat peniup sangkakala telah menempelkan mulutnya di terompet, dan telah menundukkan dahinya, menunggu diperintah untuk meniup?” Kaum muslimin berkata, “Bagaimana kita berucap wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Katakanlah: hasbunallah wa ni’mal wakil, ‘alallah tawakkalna rabbana.” Allah cukup bagi kami dan Dia sebaik baik Dzat yang mengurusi, kami bertawakkal kepada Allah wahai Rabb kami.”
Hasilnya, sebelum pertempuran pecah Abu Sufyan memutuskan untuk mundur dan kembali ke Makkah sehingga membuat kemenangan tanpa perang yang berarti. Inilah bukti kebesaran Allah SWT dalam menolong hambanya. Para ulama berpendapat, kalimat dzikir ini bukan dzikir untuk perang. Namun ungkapan doa orang beriman dalam menghadapi segala kesulitan. Dan kesulitan yang dihadapi oleh Rasulullah serta para Sahabatnya dalam mendakwahkan risalah Islam salah satunya adalah harus berperang menghadapi orang-orang kafir yang memerangi.
Dari kisah di atas, manusia tidak perlu takut dengan segala tantangan dan kesulitan karena kita telah memiliki kekuatan besar; keimanan dan senjata ampuh ‘Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Natsir’. Inilah kehebatan kita sebagai seorang mukmin; tidak cengeng, waswas, gelisah, pesimis dalam menghadapi suatu masalah. Kita baca berulang kali dzikir ‘Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman’ sambil merenungkan kebesaran Allah dalam menolong hambanya. kita hadapi semua tantangan dengan penuh iman dan percaya diri lalu kita serahkan sepenuhnya kepada Allah.
Wallahu’alam Bishshowwab