1.700 Seniman Israel Desak Netanyahu Hentikan Perang di Gaza, Prioritaskan Pembebasan Sandera

Tel Aviv, Rasilnews – Tekanan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus menguat. Kali ini, sekitar 1.700 seniman dan budayawan Israel menyuarakan penolakan terhadap perang di Gaza melalui sebuah petisi publik yang mendesak penghentian konflik dan meminta pemerintah segera memprioritaskan pembebasan sandera Israel di Jalur Gaza.

Dilaporkan oleh Anadolu Agency pada Selasa (15/4), seruan dari kalangan seni ini menyusul gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk pilot, arsitek, personel militer aktif, dan keluarga sandera.

“Para seniman dan budayawan bergabung dengan para pilot dalam menuntut diakhirinya perang dengan segera untuk membawa pulang para sandera,” tulis harian Haaretz.

Tak hanya itu, sekitar 600 arsitek dan perencana kota turut menandatangani petisi serupa. Mereka mempertanyakan keberlanjutan agresi militer yang justru menambah penderitaan semua pihak, termasuk warga sipil Israel yang masih disandera di Gaza.

Di sisi militer, sekitar 250 komando aktif dan mantan anggota unit elite Shayetet 13, serta eks-anggota unit siber dan operasi intelijen, ikut mengecam keputusan pemerintahan Netanyahu. Mereka mempertanyakan strategi militer yang digunakan dan mempertimbangkan urgensi kesepakatan damai untuk menyelamatkan para sandera.

Dukungan luas juga datang dari masyarakat sipil — sekitar 200 warga, termasuk keluarga sandera, menerbitkan surat terbuka yang menyerukan gencatan senjata segera. Bahkan, mantan tokoh besar militer dan politik Israel seperti Dan Halutz dan mantan Perdana Menteri Ehud Barak ikut menyuarakan dukungan terhadap gerakan tersebut.

Namun, langkah ini tidak luput dari respons keras Netanyahu. Ia dikabarkan mengancam akan memecat tentara aktif yang mendukung atau menandatangani petisi.

Perlu diketahui, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menhan Yoav Gallant pada November lalu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sementara itu, Israel juga tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait konflik Gaza.

Seruan dari kalangan seniman ini menjadi simbol bahwa penolakan terhadap perang bukan hanya datang dari jalanan, tapi juga dari kalangan intelektual dan kreatif Israel. Mereka menyerukan bahwa perdamaian dan penyelamatan nyawa lebih penting dari politik kekuasaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *