Nuim Khaiyat Pertanyakan Cawe-Cawe Jokowi di Era Prabowo

Bekasi, Rasilnews – Wartawan senior Nuim Khaiyat yang merupakan narasumber tetap Radio Silaturahim (Rasil) 729 AM mempertanyakan sikap Presiden RI ke-7 Joko Widodo yang dinilai cawe-cawe dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam siaran Topik Berita Rasil edisi Senin (23/12), Nuim menyebut cawe-cawe Jokowi itu merupakan tanda-tanda sindrom pascaberkuasa.

“Ini sindrom pascaberkuasa, biasanya orang yang sudah lama berkuasa dan setelah tidak lagi berkuasa seperti ada kebingungan,” kata Eks Kepala Siaran Bahasa Indonesia di Radio Australia itu.

Nuim menyoroti berbagai persoalan yang ramai dibahas publik akhir-akhir ini seperti pemberedelan lukisan Yos Suprapto, kenaikan PPN menjadi 12 persen pada 2025, hingga jumlah menteri dan dewan yang begitu banyak di Kabinet Prabowo-Gibran.

“Pameran yang dibatalkan, orang kan bertanya apa yang sebenarnya terjadi di Republik ini. Padahal Prabowo belum lama menjabat. Kemudian banyak sekali menteri di kabinet, ada dewan ini dewan itu kan orang jadi bertanya juga apakah ini permintaan dari Solo (merujuk pada Jokowi). Apakah Solo masih cawe-cawe. Padahal kita lihat pidato Prabowo setelah pelantikan itu sangat tegas, menjanjikan sekali akan memperbaiki,” ujarnya.

Nuim juga menekankan untuk mengawal penggunaan pajak yang berasal dari rakyat apalagi jika kenaikan PPN menjadi 12 persen benar-benar diterapkan.

Akhir-akhir ini, masyarakat terutama di media sosial ramai memperbincangkan isu-isu krusial tersebut yang dinilai akan merugikan rakyat Indonesia, khususnya kelas menengah.***

Penulis: Arina Islami

Editor: Arina Islami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *