Jakarta, Rasilnews — Bahaya penyakit taswif, yaitu kebiasaan menunda-nunda pekerjaan tidak hanya merugikan waktu, tetapi juga menghalangi umat Islam untuk mendapatkan banyak pahala yang Allah SWT sediakan.
“Penyakit taswif adalah penyakit yang paling sulit disembuhkan. Taswif adalah sesuatu yang terus kita tunda-tunda hingga akhirnya waktu berlalu begitu saja. Kebiasaan ini menghambat kita dari banyak pahala yang seharusnya bisa diraih,” ujar Ustaz Ridho dalam Pengajian Umahat Radio Silaturahim, Rabu (18/12/24).
Menurutnya, untuk menghindari penyakit ini, manusia perlu membiasakan diri untuk beristiqamah, dimulai dari hal-hal yang sederhana. Dengan begitu, seseorang dapat membangun kebiasaan baik secara bertahap. Setelah berusaha, ia mengingatkan pentingnya bertawakal kepada Allah SWT atas hasil yang diupayakan.
Ustaz Ridho juga mengutip Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ١٥٩fa
Fa-bi maa rahmatin minallaahi linta lahum, wa law kunta fazhzhan ghaliizhal qalbi lanfadzdhu min hawlik, fa-‘fu ‘anhum wastaghfir lahum wa syaawirhum fil-amri fa-idza ‘azamta fatawakkal ‘alallaah. Inna-llaaha yuhibbul-mutawakkilin.
Artinya : Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.
Lebih lanjut, Ustaz Ridho menegaskan pentingnya memulai dari langkah kecil dalam melawan kebiasaan taswif. “Sebagai manusia, kita harus membiasakan diri untuk tidak menunda-nunda. Mulailah dari hal-hal kecil dan ringan yang sesuai dengan kemampuan kita. Jangan mengukur diri sendiri dengan kemampuan orang lain, tapi ukur kemampuan berdasarkan diri sendiri,” tegasnya.
Ustaz Abu Ridho mengingatkan dalam pengajian Umahat, agar senantiasa memanfaatkan waktu dengan bijak dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Dengan menghindari taswif, umat Islam diharapkan dapat hidup lebih produktif dan mendapatkan keberkahan dari setiap usahanya,” tutupnya. (Rifa Mahasiswa PKL IPRIJA/Abi Agus)