Bogor, Rasilnews – Dalam upaya mendukung perjuangan rakyat Palestina, Muhammad Syafii Antonio menyerukan kepada masyarakat untuk berjihad dengan berbagai cara, terutama melalui sosial media dan dukungan ekonomi terhadap produk lokal. Menurutnya, langkah-langkah ini penting untuk meluruskan pemahaman publik terkait konflik Palestina-Israel.
“Berjihad membela Palestina dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui sosial media, di mana kita bisa meluruskan berita terkait asal mula konflik ini. Konflik Palestina bukan dimulai pada 7 Oktober, tetapi sudah terjadi jauh sebelumnya, sejak deklarasi Balfour pada tahun 1917, bahkan saat pendudukan Inggris di Palestina,” ujar Syafi’i dalam acara Bulan Solidaritas Palestina (BSP) di Aula Al Hamra, Masjid Tazkia, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (04/11/24).
Menurutnya, penting untuk meluruskan propaganda yang menyatakan bahwa serangan yang terjai dimulai oleh Hamas pada 7 Oktober. “Banyak di antara kita yang terjebak dengan propaganda Israel, padahal bangsa Palestina sudah diserang dan dibantai jauh sebelum itu, bahkan sejak tahun 1948,” tambahnya.
Selain jihad melalui sosial media, Syafi’i juga menekankan pentingnya dukungan ekonomi dengan memilih produk lokal (UMKM) ketimbang produk asing yang memberikan royalti kepada perusahaan di negara-negara pendukung Israel. “Kita bisa membantu Palestina dengan berhenti membeli produk-produk yang royalti atau keuntungannya mengalir ke perusahaan induk di Amerika, Inggris, atau negara lainnya yang mendukung Israel. Cangkir kopi yang kita minum mungkin mengandung royalti 5 atau 10 persen yang mengalir ke perusahaan-perusahaan tersebut,” jelasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih memilih produk-produk UMKM Indonesia sebagai bentuk dukungan ekonomi. “Lebih baik kita mendukung produk kopi terbaik dari Indonesia atau makanan-makanan lokal lainnya yang kualitasnya tidak kalah. Dengan cara ini, kita secara tidak langsung membantu perjuangan Palestina,” ucap Syafi’i.
Selain itu, ia juga mendorong masyarakat yang mampu untuk memberikan donasi finansial bagi rakyat Palestina. “Bayangkan jika kita berada di posisi mereka, anak-anak kita terluka atau bahkan meninggal, sedangkan di negara lain mereka hanya diam. Oleh karena itu, bantuan finansial, meskipun kecil, sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Gaza atau Rafah,” katanya penuh haru.
Syafi’i juga berharap agar pemerintah Indonesia tetap istiqamah mendukung Palestina melalui diplomasi, terutama di tengah lemahnya dukungan dari negara-negara Timur Tengah. “Mudah-mudahan pemerintah Indonesia tidak menyerah dan tetap istiqamah dalam mendukung Palestina. Jihad diplomasi ini penting agar Palestina tetap mendapatkan dukungan di level internasional,” ungkapnya.
Mengakhiri pernyataannya, Syafi’i menekankan bahwa dukungan kepada Palestina sejatinya adalah investasi bagi diri sendiri. “Ketika kita menyumbang untuk Palestina, sebenarnya itu adalah untuk kebaikan kita sendiri. Semoga Allah ridho dengan apa yang kita lakukan untuk saudara-saudara kita di sana,” pungkasnya.
“Dengan adanya kesadaran ini, masyarakat Indonesia akan lebih bijak dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina baik melalui doa, sosial media, maupun tindakan nyata lainnya,” tutupnya.