Zionis, dari Bukit ke Gerakan Ekstrem

KATA ini membuat darah mendidih, entah kenapa. Setiap mendengar Zionis, ada amarah yang memuncak. Dalam bahasa Arab, kata Zionis adalah shihyauniyah. Ia berasal dari kata “Shion”, yang berasal dari bahasa Suryani sebuah nama yang merujuk pada suatu tempat di Yerusalem (Baitul Maqdis). Ada juga yang menyebutkan dari bahasa Ibrani. Shion atau Zion, adalah nama bukit yang berada di Yerusalem. Mengapa nama bukit ini yang digunakan? Banyak sekali pendapat dalam hal ini, ada yang berpendapat karena zion (bukit) itu tempat suci.

Zionisme merupakan gerakan politik ekstrem yang bermaksud mendirikan negara Yahudi di Palestina, dan ini sudah terjadi. Bahkan agenda besar Zionis ingin menguasai dunia secara keseluruhan. Salah satu tujuan utama gerakan ini adalah membangun Bait Suci Salomon di Yerusalem untuk mendirikan kerajaan Yahudi di sana, serta mendorong imigrasi Yahudi ke Palestina dan merampas tanah untuk mendirikan pemukiman-pemukiman Yahudi, ini sudah terjadi.

Bisa dilihat di peta, betapa gerakan esktrem ini terus menggerus Palestina. Apalagi hari ini, ada pembunuhan massal di Gaza. Sejarah gagasan ini sangat kuno dan muncul terutama di Babel, di mana ia diwujudkan dalam janji tuhan yang mereka yakini, dan untuk mempertahankan identitas Yahudi sebagai etnis yang terpisah. Gerakan ini diorganisir sebagai entitas semi-militer yang sulit diintegrasikan dengan budaya lain. Betapa, negara yang baru lahir sudah memiliki persenjataan lengkap, dan kemungkinan mereka juga mempunyai nuklir, tapi, masih malu-malu mengakui.

Dalam Al-Aukan, bahwa Alkitab dan Talmud adalah dua sumber utama yang membentuk gerakan ini sepanjang sejarah. Gerakan ini bergantung pada konsep-konsep agama dan ras yang tertutup serta berbagai periode sejarah untuk membentuk visinya. Gerakan ini tidak pernah enggan untuk mengungkapkan kebenciannya dan konspirasinya terhadap umat manusia secara terang-terangan. Dari ini, kita dapat memahami bahwa Zionisme adalah gerakan dengan akar yang dalam dan pengaruh sejarah yang rumit, dengan dampak besar pada sejarah dan situasi di Timur-Tengah.

Istilah “Zionis” juga digunakan untuk merujuk kepada para pendukung gerakan ini, yang bertujuan untuk membangun dan mempertahankan negara Yahudi di tanah ‘‘Israel’’. Nama “Zionis” digunakan untuk menggambarkan keyakinan dan tujuan gerakan politik-kebangsaan ini, yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan dan pemulihan nasional Yahudi.

Sampai kapan gerakan ini selesai? Sampai tidak terbatas. Dan sudah sangat jelas, bahwa mereka datang untuk sebuah penjajahan, membangun negara di atas tanah negara orang. Kalau membangun negara, pastilah mereka merebut sebuah negara yang pernah hadir di muka bumi, yaitu Palestina. Jadi sebenarnya mereka merampas dan menjajah.

Pengamat Al-Quds, Fakhri Abu Diyab mengungkap rencana mengkhawatirkan yang mulai diterapkan Zionis Israel, untuk yahudisasi kota Al-Quds dan penguasaan penuh atas Masjidil Aqsha Mubarak. Penjajah zionis menggunakan semua kekuatan yang dimilikinya untuk mengubah wajah sejarah dan peradaban di Baitul Maqdis, dan setelah beberapa tahun menjadi “Orshelem” dengan menghapus semua symbol Islam dan Kristen dari kota Al-Quds.

Taktik penjajahan yang dilakukan Zionis Israel dalam menguasai Palestina bukan hanya dengan melakukan pengusiran paksa, perampasan tanah dan properti, tetapi pembunuhan massal dan agresi militer terhadap warga Palestina. Penjajahan terhadap rakyat Palestina sudah dilakukan sejak 1948 silam, yakni dengan terjadinya tragedi pengusiran (Nakbah) pada 15 Mei 1948. Hingga hari ini, penjajahan dan pembantaian terhadap rakyat Palestina terus berlanjut.

Kini, masyarakat dunia dapat melihat fakta-fakta kekejaman Zionis Yahudi melalui berbagai pemberitaan media massa, melalui penuturan para aktifis, dan sederet bukti-bukti penjajahan lainnya. Ideologi Zionis didasarkan pada Kitab Talmud dan Protocols of Zion. Isinya menegaskan bahwa bangsa Yahudi merupakan bangsa pilihan Tuhan (The choosen nation). Salah satu ajaran sesat dalam Protokol Zionis adalah keyakinan mereka, bahwa selain dari suku dan ras Yahudi, maka dianggap sebagai binatang (ghoyim) yang boleh disiksa, dirampas hartanya, bahkan dibunuh.

Jadi, Zionis yang saat ini ada dan menjajah wilayah Palestina adalah manifestasi dari kaum Yahudi yang berpandangan ekstrem. Mereka melakukan kerusakan di bumi. Meski demikian, ada juga kelompok Yahudi yang tidak setuju dan menentang Zionisme. Di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, ada kelompok Yahudi bernama Naturei Carta yang menentang keberadaan Zionisme.

Wallahu a’lam bisshowab

By Admin

Mungkin Anda Juga Suka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *