Sabtu, 28 September 2024

Hadapi Ancaman Perang di Era Modern, Indonesia Siapkan Matra ke-4 yaitu Matra Siber

Jakarta, Rasilnews – Dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks di era perang modern, Indonesia perlu meningkatkan kesiapan dan kapabilitas dalam perang siber. Hal ini diungkapkan oleh Menkopolhukam Hadi Tjahjanto dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (23/09/24), yang menekankan pentingnya membangun unit khusus untuk menghadapi serangan siber dari luar negeri.

“Matra siber, sebagai matra keempat, sangat penting dalam menghadapi serangan-serangan siber dari luar. Ini merupakan ancaman non-negara (non-state) dalam konteks pertempuran modern saat ini,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa fokus utama saat ini berada pada perang siber, yang menjadi “center of gravity” dalam konflik modern.

“Perang siber memerlukan kemampuan khusus dalam menghadapi perang proksi (proxy war), perang asimetris, dan juga propaganda. Semua itu membutuhkan satu sistem peralatan yang dapat kita gunakan untuk menghalau serangan-serangan balik,” jelasnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Wakil Ketua DPR Lodewijk Paulus menegaskan bahwa Indonesia beruntung karena memiliki angkatan siber yang cukup besar. Namun, ia mengingatkan bahwa jumlah personel yang besar tidak akan ada artinya tanpa dukungan peralatan yang memadai.

“Apa artinya angkatan siber yang besar kalau mereka tidak punya alutsista siber? Kita memerlukan alat-alat khusus. Kita tahu teman-teman memegang handphone, tapi besok mungkin dalam dua bulan lagi, teknologi sudah berubah. Teknologi berjalan cepat,” tegasnya.

Dirinya juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap alokasi anggaran untuk angkatan siber. Menurutnya, tanpa dukungan anggaran yang cukup, sulit bagi angkatan siber untuk beroperasi secara efektif.

“Jika pemerintah tidak memiliki kepedulian terhadap anggaran untuk angkatan siber, apa gunanya memiliki angkatan siber? Mereka hanya sekadar kumpulan orang tanpa alat-alat yang memadai. Ini bukan soal handphone biasa, tapi peralatan khusus yang spesifik,” ujarnya.

Dalam menghadapi tantangan ini, ia menegaskan bahwa diperlukan unit khusus yang setiap hari melakukan patroli siber serta mitigasi untuk melindungi infrastruktur penting dari ancaman siber.

Mungkin Anda Juga Suka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *