Oleh : Dr. KH. Zakky Mubarak, MA (Mustasyar PBNU)
Manusia muslim diarahkan ajaran agamanya agar mbersikap rendah hati atau tawadhu’, dengan tidak menghinakan dirinya. Rendah hati merupakan akhlak yang ideal dan sifat yang terpuji. Sebagai lawan dari sikap tawdhu’ adalah sombong dan congkak. Sikap itu merupakan akhlak yang tercela dan harus dijauhi oleh setiap pribadi muslim. Mereka yang memiliki sikap rendah hati dan menghindari kesombongan, akan memperoleh kedudukan yang terhormat dalam segala kehidupannya. Mereka yang sombong akan tercampakkan ke kubangan kehinaan yang memalukan.
Nabi bersabda: “Harta tidak akan berkurang karena disedekahkan, Allah akan menambahkan kemuliaan bagi orang yang pemaaf. Tidak ada seorangpun yang bersikap rendah hati karena Allah, kecuali akan diangkat derajatnya”. (HR. Muslim). Setiap orang muslim yang memahami ajaran agamanya yang berkaitan dengan sikap rendah hati, maka ia akan terus berusaha untuk menghiasi aktifitasnya dengan sikap yang mulia dan terpuji. Sebaliknya ia akan membuang jauh-jauh segala perilaku yang sombong ataupun congkak. Allah berfirman:
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ
“Rendahkanlah hatimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin”. (QS. Asy-Syu‘arā’ 26:215).
Manusia muslim yang memiliki akhlak yang luhur, senantiasa mencintai Allah s.w.t, dan Allah mencintai mereka, yaitu orang-orang yang bersikap kasih terhadap orang-orang muslim bersikap tegas kepada orang kafir. Mereka senantiasa menghiasai dirinya dengan sikap rendah hati dan menghindari segala bentuk keangkuhan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَّرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓ ۙاَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍ ۗذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Mā’idah 5:54).
Nabi s.a.w dan umatnya diperintahkan oleh Allah s.w.t. agar bersikap rendah hati, sehingga mereka tidak saling menyakiti sesamanya, dan tidak saling membenci serta pantang bersikap aniaya terhadap orang lain. Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah s.w.t. mewahyukan kepadaku agar kamu sekalian saling bersikap rendah hati sehingga tidak akan ada seorangpun yang menyombongkan diri dan tidak ada seorangpun yang bersikap aniaya terhadap yang lainnya”. (HR. Muslim).
Orang-orang yang memiliki sikap sombong, kejam, rakus, dan sering berbuat aniaya akan ditimpa kesengkasraan dan kehidupan yang hina, baik di dunia maupun di akherat. Nabi bersabda: “Tidakkah aku beritakan kepadamu mengenai profil penghuni neraka, yaitu setiap orang yang bersikap kejam, rakus, dan menyombongkan diri”. (HR. Bukhari Muslim).
Ada tiga golongan umat manusia yang dimurkai oleh Allah, Allah tidak mengasihi orang tersebiut, tidak mensucikannya dan tidak memperhatikannya. Mereka akan memperoleh azab yang menyakitkan. Tiga kelompok itu adala: (1) Orang yang lanjut usia tapi masih sering berzina; (2) Para pemimpin yang membohongi rakyatnya; dan (3) Orang miskin yang angkuh dan sombong.
Nabi bersabda: “Ada tiga kelompok manusia pada hari kiamat, yang Allah tidak akan berbicara dengan mereka tidak mensucikannya dan tidak memperhatikannya. Sebaliknya mereka akan diazab dengan siksa yang mengerikan yaitu orang yang lanjut usia tapi sering berzina, pemimpin yang pendusta dan orang melarat yang menyombongkan diri”. (HR. Muslim).