Gaza, Palestina – Dalam suasana yang penuh harap akan hadirnya perdamaian di bumi Palestina, dunia dikejutkan oleh berita wafatnya Kepala Biro Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh. Haniyeh, yang juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Pemerintahan ke-10 Otorita Palestina, dilaporkan tewas akibat serangan bom. Dalam pernyataan resminya Hamas menyebut bahwa pemimpin politik mereka ini tewas terbunuh di kediamannya di Iran akibat serbuan Israel. Hamas mendeskripsikan bahwa Haniyeh “tewas dalam serangan mematikan Zionis”.
Kabar duka ini menggugah perasaan umat muslim di seluruh dunia. Sebagai seorang tokoh yang karismatik dan berdedikasi, Ismail Haniyeh telah lama menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaan. Kehilangan beliau adalah luka mendalam bagi mereka yang terus berjuang di bawah bayang-bayang penindasan dan konflik berkepanjangan dibumi Palestina.
Bagi rakyat Palestina, Haniyeh bukan sekadar pemimpin, melainkan sosok yang memberi harapan dan semangat untuk terus berjuang. Kehadirannya selalu membawa pesan keberanian dan keyakinan bahwa suatu hari nanti, Palestina akan merdeka. Dalam setiap pidatonya, Haniyeh selalu menegaskan pentingnya persatuan dan keteguhan hati dalam menghadapi setiap tantangan yang datang.
Sebagai bentuk penghormatan, banyak tokoh dunia, termasuk dari Indonesia, datang untuk memberikan takziyah dan menghadiri pemakamannya tak terkecuali Indonesia,”Tentunya kedatangan takziyah kami menghadiri pemakaman pemimpin Hamas, merupakan kewajiban kita sesama muslim. Terlebih Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia, maka ini sebuah keharusan wakil2 dari Indonesia utk hadir,” ujar Nur Ikhwan Abadi Presidium Aqsa Working Group (AWG) kepada Rasilnews.
Insinyur yang terlibat dalam pembangunan RSI Gaza ini juga mengatakan bahwa banyak tokoh2 yg akan hadir dari seluruh dunia bahkan dari Indonesia, “kami lihat kemarin ada pak JK, Din Syamsuddin juga, dan mkn nanti akan banyak juga tokoh2 dunia yg akan hadir. Ini menandakan beliau begitu dicintai oleh masyarakat dunia,” ungkapnya.
Kehadiran para tokoh dunia dari berbagai negara menandakan bahwa Ismail Haniyeh begitu dicintai dan dihormati oleh masyarakat dunia. Pemakaman ini diperkirakan akan menjadi momen bersejarah yang mempertemukan berbagai pemimpin dan tokoh dari seluruh penjuru dunia, sebuah bukti bahwa perjuangan Haniyeh dan rakyat Palestina mendapatkan dukungan luas.
Selain itu, kedekatan MerC (Medical Emergency Rescue Committee) dengan Ismail Haniyeh juga menjadi sorotan. Pada saat pembangunan RS Indonesia di Gaza, Palestina, MerC bertemu dan meminta izin kepada mantan Perdana Menteri Palestina tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Haniyeh dalam mendukung proyek-proyek kemanusiaan dan pembangunan di wilayah Gaza, Palestina. Dalam hal ini, MerC diwakili oleh Presidium MerC Ir. Faried Thalib.