Oleh : Ustaz Zeid M. Bachmid
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Alhamdulillah, kita memuji Allah, Tuhan semesta alam. Semoga kita selalu mendapatkan ampunan dari Allah atas segala dosa kita. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Semoga Allah memberikan keselamatan kepada kita semua. Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan hilangkanlah kekakuan dari lidahku agar mereka memahami ucapanku. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang beriman, yang senantiasa menjaga kebenaran dan kesabaran. Amin, ya arhamarrahimin.
Para pendengar sekalian, di mana pun Anda berada, semoga rahmat dan berkah Allah selalu menyertai kita semua. Terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan dan mengikuti siaran ini, semoga Allah SWT membawa Anda sampai ke tujuan dengan selamat dan penuh keberkahan. Insya Allah. Amin, ya arhamarrahimin.
Para pendengar yang mulia, mari kita buka diskusi hari ini dengan apa yang Allah Ta’ala ingatkan dalam Al-Qur’an. Allah berfirman dalam ayat-ayat-Nya, yang mengingatkan kita akan pentingnya iman dan ketaatan. Dalam ayat tersebut, Allah memanggil orang-orang yang beriman dan juga memperingatkan orang-orang yang kufur.
Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, jagalah diri kalian dari adzab api neraka, karena yang dapat menjaga diri kita hanyalah diri kita sendiri.” Allah telah memberikan pilihan kepada kita: kita bisa memilih untuk menjadi hamba yang bersyukur atau yang kufur. Allah berfirman, “Inna hadainahu sabiilā imma syākiran wa imma kafūrā.” Allah telah menunjukkan jalan, tergantung pada pilihan kita apakah kita akan menjadi hamba yang bersyukur atau yang kufur terhadap-Nya. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang bersyukur dan taat kepada Allah.
Para pendengar yang kami hormati, di mana pun Anda berada, semoga rahmat dan barakah Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa dilimpahkan kepada kita semua. Kami juga mendoakan khusus bagi Anda yang sedang dalam perjalanan, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga dan menghantarkan Anda dengan selamat sampai tujuan, insya Allah.
Pada kesempatan kali ini, mari kita mulai diskusi kita dengan merenungkan pesan yang Allah Ta’ala sampaikan dalam Al-Qur’an. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini mengingatkan kita tentang tanggung jawab kita sebagai hamba Allah yang beriman. Allah memanggil kita untuk menjaga diri dan keluarga kita dari adab api neraka. Kematian adalah kepastian yang akan datang kepada setiap kita, dan apa pun yang kita rencanakan di dunia ini belum tentu terjadi, tetapi kematian adalah suatu kepastian.
Allah Ta’ala memberikan kita pilihan: menjadi hamba yang bersyukur atau hamba yang kufur. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.” (QS. Al-Insan: 3)
Oleh karena itu, kita harus memilih jalan yang benar dan memastikan bahwa kita serta keluarga kita berada di jalan yang diridhai Allah. Sebagai kepala rumah tangga, tanggung jawab kita adalah mendidik keluarga untuk taat kepada Allah, mempraktikkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, dan mengajarkan agama dengan benar. Jangan sampai kita hanya bangga dengan pendidikan formal seperti S1, S2, atau S3, namun agama dalam keluarga kita kosong dan tidak tertanam dengan baik.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk melaksanakan tanggung jawab ini dan selalu membimbing kita dalam jalan-Nya yang benar. Amin ya Rabbal Alamin.
Subhanallah, jauh sebelum kita terjerumus ke dalam api neraka, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan kita untuk berhati-hati. Di dalam neraka, Allah menyatakan bahwa ada malaikat-malaikat penjaga yang sangat keras, tegas, dan tidak mendurhakai perintah-Nya. Subhanallah, berbeda dengan penjaga penjara di dunia ini yang mungkin bisa disogok untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik, malaikat penjaga neraka tidak akan memberi toleransi sedikit pun. Ini adalah kenyataan di akhirat yang sangat berbeda dengan kehidupan di dunia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengingatkan orang-orang yang kufur dan menentang-Nya agar tidak membawa alasan-alasan ketika mereka menghadapi adab-Nya. Ketika sudah dihadapkan pada adab dan api neraka, tidak ada yang bisa menghindari hukuman yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan. Ini adalah balasan yang adil dari Allah Ta’ala berdasarkan perbuatan kita di dunia.
Kita harus menyadari bahwa kita tidak diciptakan oleh Allah sia-sia. Allah menciptakan kita dengan tujuan yang jelas: kematian adalah bagian dari perjalanan kita menuju alam barzakh, dan kemudian kita akan dibangkitkan untuk dihisab. Allah Ta’ala mengingatkan kita bahwa kita tidak diciptakan begitu saja tanpa tujuan atau hanya kebetulan.
Oleh karena itu, wahai hamba Allah yang mulia, mari kita berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Setelah kematian, kita akan memasuki alam barzakh; berapa lama kita berada di sana dan bagaimana keadaannya hanya Allah yang tahu. Semoga Allah memberikan kita hidayah dan perlindungan-Nya. Amin.
Para pendengar yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam menggambarkan keadaan pada hari kiamat melalui hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu Anhu. Dalam hadis tersebut, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah pada hari kiamat, di saat tidak ada perlindungan lain kecuali perlindungan dari-Nya. Ini adalah jaminan dari Allah Ta’ala kepada golongan-golongan tertentu yang akan mendapat perlindungan-Nya di hari yang tidak ada perlindungan lain selain dari-Nya.
Penting untuk kita ketahui bahwa perlindungan ini bukan hanya sebuah hal yang mustahil terjadi hanya di hari akhir, tetapi juga bisa terjadi dalam kehidupan dunia kita. Misalnya, dalam situasi kritis seperti saat kita berada dalam pesawat yang mengalami kebakaran mesin di udara, atau kapal layar yang menghadapi ombak besar yang hampir menyebabkan kapal terbalik atau terbakar, pada saat-saat seperti itu, perlindungan Allah sangat dibutuhkan.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam juga mengingatkan bahwa pada hari kiamat, hari yang tidak ada perlindungan lain melainkan perlindungan dari Allah Ta’ala, hamba-hamba Allah yang selama hidupnya mungkin tidak menjalankan salat, tidak belajar atau tidak mau menjalankan kewajiban agama, akan mencari perlindungan Allah dengan penuh penyesalan. Mereka akan berdoa dengan kalimat “Allahu Akbar” dan “Lailaha illallah”. Namun, hadis ini juga mengingatkan kita bahwa gambaran ini tidak hanya berlaku di hari kiamat, tetapi seringkali terjadi dalam kehidupan dunia kita.
Maka dari itu, marilah kita senantiasa mengingat dan mencari perlindungan Allah dalam setiap keadaan, dan tidak menunggu sampai saat-saat akhir untuk menyadari pentingnya perlindungan dan rahmat-Nya.
Di era media sosial saat ini, sering kali kejadian-kejadian luar biasa seperti kecelakaan pesawat direkam dan diviralkan. Misalnya, ketika sebuah pesawat mengalami “wind shear,” yaitu fenomena di mana pesawat melewati area tanpa udara yang menyebabkan pesawat jatuh secara tiba-tiba meskipun mesinnya masih berfungsi. Dalam situasi tersebut, pesawat bisa jatuh dari ketinggian 50 atau bahkan 100 meter, dan penumpang di dalamnya bisa sangat ketakutan. Dalam keadaan panik tersebut, mereka sering kali mencari perlindungan Allah Ta’ala, menyadari bahwa hanya Allah yang bisa melindungi mereka dalam situasi yang sangat kritis tersebut.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam menggambarkan hari kiamat atau Yaumul Mahsyar sebagai hari yang sangat menakutkan dan menggemparkan, terutama bagi mereka yang melupakan dan meninggalkan perintah Allah. Di hari itu, tidak ada perlindungan kecuali perlindungan dari Allah Ta’ala. Allah memberikan jaminan perlindungan kepada tujuh golongan tertentu yang disebutkan dalam hadis, dan ini adalah jaminan yang pasti. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.” (QS. Al-Imran: 9)
Janji Allah adalah sesuatu yang pasti dan tidak akan berubah. Pada hari kiamat, manusia akan menghadapi ketakutan yang luar biasa ketika mereka melihat neraka. Allah Ta’ala menggambarkan bagaimana orang-orang zalim, kufur, dan khianat akan menghadapi adab-Nya. Mereka yang tidak jujur, termasuk dalam hal sumpah di pengadilan, akan mendapatkan balasan sesuai perbuatannya.
Oleh karena itu, bagi pendengar yang terlibat dalam sistem peradilan, baik sebagai hakim atau jaksa, penting untuk menjaga kejujuran dan integritas. Sumpah yang diucapkan di pengadilan adalah sumpah dengan nama Allah, dan ini harus dipegang dengan serius. Hati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang tidak jujur atau menyalahi prinsip-prinsip agama.
Semoga Allah Ta’ala selalu memberikan kita hidayah dan perlindungan-Nya, dan kita bisa menjalani kehidupan ini dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab kita sebagai hamba-Nya. Amin. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah pada hari kiamat, ketika tidak ada perlindungan kecuali perlindungan dari-Nya. Berikut adalah penjelasan tentang tujuh golongan tersebut:
- Lelaki yang hatinya selalu bergantung kepada masjid. Ketika mendengar azan, dia segera bergegas ke masjid untuk salat. Meskipun ada alasan seperti jarak yang jauh atau cuaca yang dingin, dia tetap berusaha untuk hadir di masjid. Ini menunjukkan betapa pentingnya masjid dalam kehidupan seorang Muslim.
- Dua orang yang saling mendatangi hanya karena Allah. Mereka bertemu dan menjalin silaturahim semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah, bukan karena keuntungan pribadi atau materi. Ini menunjukkan pentingnya niat yang murni dalam hubungan sosial kita.
- Seorang lelaki yang diajak oleh wanita kaya dan cantik untuk melakukan perbuatan yang tidak baik, namun menolak dengan sopan dan baik. Dia menunjukkan akhlak yang baik dan takut kepada Allah, bukan mengikuti keinginan nafsunya. Ini adalah contoh menjaga diri dari godaan dan tetap berpegang pada prinsip.
- Orang yang menyembunyikan sedekahnya. Dia memberikan sedekah tanpa memberitahukan orang lain, sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kirinya. Ini mencerminkan kesungguhan dan ketulusan dalam beribadah, tanpa mencari pujian atau perhatian dari manusia.
- Orang yang menggunakan rezekinya untuk hal-hal yang dilarang. Mereka menghabiskan rezeki Allah untuk berbuat dosa, seperti pesta yang tidak sesuai syariat atau kegiatan yang mengundang murka Allah. Sebagai contoh, menggunakan rezeki untuk berzina atau kegiatan yang menimbulkan fitnah dan perpecahan. Ini adalah pengingat untuk menggunakan rezeki dengan cara yang baik dan sesuai dengan ajaran agama.
- Orang yang bersedekah secara diam-diam dan tidak mencari perhatian. Bahkan jika orang lain tahu tentang sedekah tersebut, itu bukan dari niat kita, tetapi dari kehendak Allah. Ini menunjukkan pentingnya ikhlas dalam beramal.
- Orang yang berzikir kepada Allah dalam kesendirian. Dia mencari waktu dan tempat yang sepi untuk berzikir dan berdoa kepada Allah, sehingga air matanya menetes dari kekhusyukan dan rasa takutnya kepada Allah. Ini menunjukkan kedekatan dengan Allah dan kekuatan iman yang dalam.
Kita diingatkan bahwa perlindungan Allah adalah satu-satunya perlindungan yang pasti pada hari kiamat. Dalam kehidupan sehari-hari, mari kita berusaha untuk memenuhi kriteria golongan-golongan ini dan terus beribadah dengan penuh keikhlasan. Semoga kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan perlindungan dari Allah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.