Jakarta, Rasilnews – Acara “Islamic Dialogue Sarasehan Muallaf – 4th” yang bertemakan “Islam: The Path Of Life” berlangsung meriah di Ruang Bundar Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta. Acara ini menampilkan tokoh-tokoh inspiratif seperti Brother Muhammad Hijab dari Inggris, Ustaz Abu deedat dari MUI serta Brotherland dan Brother Fadli dari Malaysia.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari panitia yang menyampaikan pentingnya acara seperti ini dalam memperkuat iman dan ukhuwah Islamiyah di kalangan mualaf dan umat Islam pada umumnya. Sambutan hangat dari para peserta yang datang dari berbagai daerah di Jabodetabek menunjukkan antusiasme tinggi terhadap tema yang diangkat.
Brother Muhammad Hijab, seorang Influencer dari Inggris dengan empat gelar akademis, menjadi pusat perhatian dalam acara ini. Dalam uraiannya, Mohammed Hijab menekankan pentingnya pendidikan dan pengetahuan dalam Islam. “Acara ini sangat bagus karena dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada umat Islam,” ujar Koh Dondy, seorang mualaf yang juga hadir dalam acara tersebut. Koh Dondy, seorang mualaf yang awalnya merupakan penganut Kristen Protestan menambahkan bahwa pesan-pesan dari Brother Hijab perlu disebarkan agar umat Islam memahami bahaya-bahaya yang mengancam Islam dari luar maupun dari dalam.
Brotherland dan Brother Fadli dari Malaysia juga memberikan kontribusi penting dalam acara ini. Mereka berbagi pengalaman pribadi tentang perjalanan mereka menuju Islam dan tantangan yang mereka hadapi. “Kami harus terus berjuang untuk mempertahankan iman dan membantu saudara-saudara kami yang baru mengenal Islam,” kata Brother Fadli. Kisah-kisah inspiratif ini memberikan semangat baru bagi para peserta untuk terus mendalami ajaran Islam.
Acara ini juga menyoroti pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah di tengah upaya berbagai pihak yang berusaha merusak Islam. “Saya berpesan kepada setiap umat Islam di Indonesia, khususnya, untuk selalu menjaga ukhuwah Islamiyah agar kita bisa terhindar dari bahaya-bahaya yang bisa merusak Islam,” kata Koh Dondy. Ia juga menekankan perlunya kerja sama antarumat Islam untuk melawan fitnah dan propaganda negatif terhadap Islam.
Selain ceramah dan diskusi, acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dan interaktif. Para peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada para pembicara. Banyak pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan tantangan yang dihadapi oleh mualaf di lingkungan mereka serta cara-cara untuk memperkuat iman dan keyakinan.
Koh Dondy Tan Susanto, yang lebih dikenal sebagai Koh Dondy Tan, seorang mualaf yang sebelumnya merupakan penganut Kristen Protestan. Perjalanan spiritualnya menuju Islam dimulai ketika ayahnya, yang seorang pengkhotbah Kristen, memutuskan untuk masuk Islam pada tahun 2007.
Jamaah yang hadir berharap agar acara seperti ini dapat diadakan lagi di lain kesempatan dengan narasumber yang berbeda untuk terus menjaga dan meningkatkan pemahaman umat Islam. “Acara ini sangat bermanfaat dan kami berharap bisa mengundang lebih banyak tokoh inspiratif di masa depan,” ujar salah seorang jamaah yang hadir.
Acara ini ditutup dengan doa bersama dan sesi foto bersama para pembicara. Peserta pulang dengan membawa semangat baru untuk terus mendalami ajaran Islam dan menjaga ukhuwah Islamiyah di antara sesama muslim.