Tingginya Konsumsi Rokok di Indonesia Picu Lonjakan Penyakit Terkait Tembakau di Kalangan Anak Muda

Jakarta, Rasilnews – Di Indonesia, peningkatan konsumsi rokok telah menyebabkan lonjakan penyakit terkait tembakau, terutama di kalangan anak muda. Data terbaru menunjukkan bahwa prevalensi perokok muda terus meningkat meskipun pemerintah telah menerapkan kebijakan pengendalian seperti peringatan kesehatan bergambar, peningkatan cukai, dan pembatasan iklan.

Profil Statistik Pemuda 2022 mencatat bahwa 77,5 persen anak muda laki-laki sudah mencoba merokok. Produksi rokok di Indonesia juga naik lebih dari 100 miliar batang dalam 17 tahun terakhir. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi perokok usia 10-18 tahun meningkat dari 7,296 persen pada 2013 menjadi 9,146 persen pada 2019.

Meskipun ada kebijakan pengendalian tembakau, dampaknya belum signifikan dalam mengurangi jumlah perokok muda. Ini menekankan perlunya kampanye edukasi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran publik. Peran penting media dan jurnalis dalam membentuk opini dan perilaku masyarakat terkait tembakau juga semakin diakui.

Pentingnya media dalam memperhatikan isu pengendalian tembakau dibahas dalam Media Workshop on Tobacco Control di Hotel Royal Kuningan, Jakarta. “Kami mengundang jurnalis untuk berdiskusi tentang strategi meningkatkan kesadaran publik akan bahaya tembakau dan implementasi kebijakan nasional dalam pengendalian tembakau,” kata Ahmad Fanani, Program Director IISD.

IISD berharap kolaborasi ini mendorong tindakan nyata untuk mengurangi konsumsi tembakau dan meningkatkan kesadaran akan bahayanya, terutama di kalangan anak muda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *