Cibubur, Rasilnews – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali mengirimkan dua Tim Relawan ke lokasi bencana banjir dan longsor di Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada hari Ahad (10/3).
Tim MER-C Cabang Padang yang diketuai Dr. dr. Yusri Dianne Jurnalis, SpA(K) bersama Ir. Zirma Juneldi, MSi, Isra Monalisa, S.Psi dan Furqon berangkat lebih dulu menuju lokasi dengan membawa berbagai bantuan logistik dan obat-obatan. Kemudian menyusul Tim MER-C Cabang Medan yang terdiri dari 9 orang relawan medis.
Sementara Tim yang diterjunkan membawa bantuan logistik berupa air mineral, kasur matras, selimut, mantel hujan, serta bahan makanan seperti beras, mie instan, minyak goreng, gula, cabe, ikan asin, kentang, teh dan minuman serta biskuit.
dr. Riri mengatakan, Kabupaten Pesisir Selatan, merupakan daerah paling terdampak, di mana posko MER-C didirikan di Nagari Lubuk Nyiur, yang sekaligus menjadi posko pengobatan.
Ia menuturkan, perjalanan menuju lokasi bencana sempat terhambat macet selama tiga jam di Barung-barung, Belantai dan Duku.
“Tadi malam sudah ada yang sakit dan minta obat, kami sampai di Posko setelah maghrib. Pagi ini mulai jam 9 kami buka posko pengobatan dan pembagian logistik berupa beras, gula, minyak, biskuit, air mineral, selimut, matras untuk tidur, dan lainnya,” ujar dr. Riri.
Ia mengungkap, karena jembatan putus dan belum ada bantuan logistik dari Pemerintah, sedangkan banyak kasur dan beras warga terendam air maka bantuan bagi yang membutuhkan segera dibagikan oleh Tim MER-C.
dr. Riri juga mengatakan, saat ini air PDAM mati dan jarang penduduk yang memiliki sumur jadi ketersediaan air bersih sangat terbatas.
Salah satu daerah, Lubuk Nyiur Batang Kapeh, terisolir karena akses jalan keluar hanya bisa jalan kaki atau menggunakan motor akibat jembatan putus
“Air bersih sulit didapat, saat ini pemerintah fokus pembersihan lumpur dan jalan yang rusak oleh banjir,” katanya.
Selain banjir, hujan lebat juga memicu terjadi tanah longsor. BPBD setempat menyebutkan material longsor telah menghambat akses jalan.
Sementara BNPB mencatat setidaknya 26 orang warga meninggal dunia 11 lainnya masih dilaporkan hilang akibat banjir dan longsor yang melanda 9 kabupaten 3 kota di Sumbar pada Kamis (7/3) lalu.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari terhitung sejak 8 Maret 2024.