Jakarta, Rasilnews – BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami usai gempa M 7,5 terjadi di Maluku Tenggara Barat. Status peringatan dini tsunami ini diakhiri usai 3 jam setelah gempa terjadi.
“Peringatan dini tsunami akibat gempa Laut Banda M 7,9 dinyatakan telah berakhir pada pukul 03.43 WIB,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, melalui akun Twitter resminya, Selasa (10/1).
Gempa M 7,5 itu terjadi di wilayah Maluku Tenggara Barat pukul 00.47 WIB. Peringatan dini diberlakukan selama 3 jam hingga waktu berakhir.
BMKG melakukan monitoring permukaan air laut usai gempa M 7,5 di Maluku. BMKG menyampaikan per pukul 03.00 WIB tidak terjadi tsunami akibat gempa kuat itu.
“Berdasarkan hasil pengamatan tide gauge di sekitar sumber gempa, hingga pukul 03.00 WIB tidak tercatat adanya perubahan tinggi muka air laut yang signifikan (tidak terjadi tsunami)” kata Daryono.
BMKG mencatat sejauh ini ada empat gempa susulan yakni magnitudo 5,5, magnitudo 4,8, magnitudo 4,5, dan magnitudo 4,1.
Daryono mengatakan ada pemutakhiran episenter gempa menjadi M 7,5. Berdasarkan hasil analisis, gempa yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)” kata Daryono.