Jakarta, Rasilnews – Forum Komunitas Hijau Nusantara menggelar “Refleksi Akhir tahun 2022”. Para tokoh majelis agama-agama yang hadir acara tersebut bersepakat pentingnya menjaga tata ruang, dan merawat lingkungan hidup.
Ketua MUI Bidang Kerukunan Antarumat Beragama (KAUB), Buya Yusnar Yusuf mengatakan, lingkungan harus dijaga dan dipelihara sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat Al-A’raf ayat 85: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya.”
“Pihaknya mengajak para tokoh agama yang hadir untuk mengimplementasikan kegiatan ini dengan afektif dan spekmotorik tidak hanya rancangan saja namun harus ada tindakan,” kata Buya Yusnar saat menghadiri undangan Forum Komunitas Hijau Nusantara dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2022, di Joglo Nusantara, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/12).
Sekretaris Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Pdt Jimmy Sormin mengatakan, pada dasarnya alam ini sudah ada yang mengatur, tapi upaya serta doa kita penting kepada Sang Maha Kuasa.
“Memperhatikan kerusahan alam ini adalah sebuah tantangan berat. Karena disebabkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tidak hanya dalam deklarasi saja, tetapi kita harus melakukan dengan perbuatan,” tegasnya.
Perwakilan dari Konghucu, Mulyadi menyampaikan, negara Indonesia ini adalah negara tropis dimana bangsa-bangsa lain iri, akan tetapi sayang kita suka melupakannya. Padahal penting sekali menjaga keindahan alam.
“Dalam Agama Konghucu ada konsep hinyang mengenai hubungan langit, lingkungan, dan manusia. Kita manusia tidak boleh merusak lingkungan alam. “Tanah longsor, gempa, dan sebagainya terjadi atas ulah tangan manusia,” ujarnya.
Menutup diskusi tersebut moderator mengambil kesimpulan, alam ini memiliki mekanisme, dimana jika alam atau hutan ini tidak diganggu, maka alam ini akan baik-baik saja. “Kullu man ‘alaihaa faan, semua yang ada di bumi itu akan binasa,” imbuhnya.