Jakarta, MINA – Sekretaris Jendral Kementerian Agama Nizar Ali menyambut baik rencana pemerintah kota (Pemkot) Padang Panjang, Sumatra Barat, untuk mengembangkan pendidikan agama di wilayahnya.
Menurutnya, selama ini Kemenag terkendala dengan keterbatasan lahan dalam program pengembangan, sehingga, sinergisitas antara pemkot Padang Panjang dan Kemenag sangat tepat.
“Kami menerima manfaat yang sangat penting. Keterbatasan kami memang tanah. Kalau ada walikota mau menghibahkan justru kami sangat mengapresiasi atas upaya pak Walikota terhadap Kemenag,” jelasnya di Jakarta, Senin (1/8).
Padang Panjang sudah menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka sejak zaman Belanda. Ulama besar Buya Hamka juga pernah menuntut ilmu di kota ini.
Nizar pun menyampaikan kesiapannya untuk menindaklanjuti hibah dari Pemkot Padang Panjang. Menurutnya, tidak ada alasan bagi Kemenag untuk tidak memanfaatkan hibah yang sudah diberikan.
“Akan kami tindaklanjuti. Karena tidak mungkin setelah dihibahkan akan mangkrak. Namun kita akan serahkan kepada tim teknis, kira-kira dari segi kemanfaatan, cocoknya akan dibangun apa,” jelasnya.
Nizar berharap apa yang akan dibangun nanti sesuai dengan visi misi pemkot Padang Panjang sebagai kota pendidikan. Salah satunya dengan sekolah yang berkualitas. sehingga bisa membawa Padang Panjang ke kancah nasional bahkan internasional.
Walikota Padang Panjang Fadly Amran, menyampaikan terima kasih karena Kemenag selam ini selalu memberikan respon positif dan mendukung berbagai pembangunan daerah, terutama di bidang pendidikan dan keagamaan.
“Jadi kami sangat bersyukur dalam beberapa tahun kebelakang ini kerja sama dengan Kemenag sangat luar biasa, karena beberapa yang sudah kami hibahkan, seperti tanah, langsung disambut dengan pembangunan beberapa fasilitas, seperti gedung asrama di MTsN dan gedung sekolah MAN Program Khusus (PK), serta lainnya,” ungkapnya.
Fadly juga mengutarakan keinginannnya untuk terus mengembangkan bidang keagamaan dan pendidikan kegamaan di Padang Panjang, terutama di kawasan Islamic Center yang sudah di bangun sejak 2016.
Menurutnya, Islamic Center di Kota Serambi Mekah, julukan dari Kota Padang Panjang, merupakan kawasan terpadu bidang agama dan ekonomi. Namun, seiring berjalannya waktu ia menilai lebih cocok digunakan menjadi pusat pendidikan. Hal itu yang mendasari Pemkot Padang Panjang menghibahkan tanah tersebut kepada Kementerian Agama.
“Masih ada wilayah di Islamic Center yang bisa dimanfaatkan guna menunjang pendidikan anak-anak kita. Jika hal tersebut bisa diwujudkan mungkin bisa menjadi MAN terlengkap di Indonesia, dengan seluruh fasilitas pendukung yang sudah ada,” ungkapnya.
Kepala Kanwil Kemenag Sumatera Barat H Helmi menjelaskan, bahwa Padang Panjang memang merupakan salah satu wilayah yang tinggi perhatian terhadap agama dan pendidikan agama.
“Banyak indikatornya, antara lain suksesnya pelaksanaan MTQ Nasional tingkat Sumbar pada 2021. Setiap tahun dana hibah untuk pesantren selau turun, hingga satu-satunya kota dengan KUA yang semuanya sudah direvitalisasi, dan tentu dengan madrasah,” ungkapnya.
Hal tersebut menurutnya terjadi karena sinergitas yang kuat antara Pemerintah Kota Padang Panjang dan Kementerian Agama.
“Pemkot memang selalu mendukung, salah satunya masalah lahan. Mereka selalu mendukung, sehingga dengan mudah kita bisa membangun fasilitas keagamaan yang mumpuni,” tambahnya.