Cibubur, Rasilnews – Forum Doktor & Cendekia Indonesia peduli Negeri mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi Presiden RI pada Pemilu 2024 mendatang.
Deklarasi dipimpin Dr. dr. El Fahmi Noor Sp.OG. Berlangsung di Villa Ma Cenning, TajurHalang, Bogor Jawa Barat, Minggu 26 Juni 2022. Dihadiri puluhan doktor dan cendekiawan. Diantaranya Dr. H. Nudirman Munir (politisi), Dr. Eliya, M.Pd., (dosen) Dr. Abbas Thaha MM., MBA (UniveristasIbnuChaldum, Bogor), DR. M Pramudya A (dosen), DR . Ir. AbuyaShiddiq, Dr. Zefri MS, Dr. Wazni A., Dr.IbnuQoyim, MS, Dr. NurdiatiAkma, dan HA Suryadi SH.
Dalam deklarasi yang dibacakan Dr. Eliya M.Pd., disebutkan, banyak persoalan krusial berbangsa dan bernegara yang harus diperbaiki. Diantaranya soal penguasaan lahan dan tanah oleh segelintir orang, pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, utang negara yang mencapai 7000 triliun, dan penguasaan tambang dan sumber energy lainnya oleh swasta.
“Semua persoalan itu harus dibenahi, melalui perubahan mendasar terhadap sistem pemerintahan. Meninjau kembali UU Omnbibus Law dan UU IKN. Dan membongkar praktek-praktek oligarki yang menghancurkan kedaulatan NKRI,” tutur dr. Elya dengan berapi-api dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi rasilnews.
Selain itu, lanjut Dr Elia dalam deklarasinya, forum Doktor juga ingin membongkar upaya pelumpuhan kekuatan umat Islam, yang ditandai dengan politik adu domba, pembungkaman, penahanan ulama dan kyai. Juga ingin membongkar praktek impor TKA China dalam konteks proxy war dan invasi senyap.
Forum Doktor, tambahnya, ingin mewujudkan Indonesia yang berdaulat, bermartabat dan mandiri. Untuk melakukan semua itu, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang hebat, tangguh, religius, berkualitas, pintar, cerdas,tegas, berprestasi, berakhlakul karimah, amanah, bijaksana, merakyat dan bermartabat.
“Kami melihat sosok itu ad apada Dr. Anies Rasyid Baswedan. Makanya Forum Doktor dan Cendekia Indonesia mengusung Dr. Anies Rasyid Baswedan menjadi Presiden RI periode 2024-2029 mendatang,” tegas Dr. Elia yang disambut gegap gempita oleh semua hadirin.
Sementara itu Ketua Deklarasi “Forum Doktor dan Cendekia Indonesia untuk Anies for RI 1” dr. Fahmi mengatakan, dirinya sangat gelisah melihat kondisi bangsa saat ini. Banyak sekali persoalan yang membuat dada sesak. Apakah itu masalah moral, pelecehan terhadap agama maupun ketatanegaraan yang membingungkan. Ini semua harus dibenahi, kalau tidak bisa terjadi chaos.
“Sebagai seorang yang berprofesi sebagai dokter, saya sangat sibuk. Tiap hari kadang-kadang pulang jam 12 malam. Tetapi karena adanya niat dan semangat kuat untuk memperbaiki kondisi bangsa, saya tetap meluangkan waktu untuk berjuang memperbaiki kondisi ini. Ada dua dasar pijakan saya untuk deklarasi ini, yaitu Alquran surat Muhammad ayat 7 dan Surat Ali Imran. Dua ayat itulah yang mendasari dan menggerakkan diri saya untuk mendeklarasikan Anies for RI 1,”tuturnya.
Ditambahkan dr. Fahmi, dalam kondisi negara yang sangat memprihatinkan, di mana Islam selalu dipojokan, merupakan fardu khifayah seluruh ummat untuk membela agamanya, yang didiskreditkan dan direndahkan.
Sementara itu politis senior Golkar Dr. Nudirman Munir, mengatakan, dirinya merasa bahwa kondisi negara semakin mengerikan. Tiap hari orang bebas mencaci-maki agama, melecehkan dan merendahkan. Sekarang gampang sekali orang mendiskreditkan Islam. Mengadu domba dengan kalimat-kalimat yang mendiskreditkan, seperti Kadrun. Tujuannya agar bangsa terpecah belah. Berkeping-keping entah menjadi berapa negara.
“Saya melihat figur Anies Baswedan bisa mengatasi itu. Beliau adalah pemimpin hebat dan sudah teruji. Makanya saya mendukung Beliau maju sebagai presiden mendatang,” tuturnya.
Munir mengeyampingkan persoalan politik yang bisa muncul dari sikapnya ini. Karena secara organisasi partainyatelah membentuk koalisi dan mengusung calon sendiri. Tetapi siap menerima resiko politik itu.
“Dulu saya kurang suka sama Anies karena saya Golkar. Sekarang saya berubah 180 derajat mendukung Anies karena saya lihat arah negara kita telah berubah seperti ini. Barang kali kita masih tertatih-tatih dalam perjalanan, dalam kondisi kekurangan, tapi saya percaya hati kita masih lapang untuk memperjuangkan Anies menjadi presiden,” tutupnya.