Cibubur, Rasilnews – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau masyarakat memilih hewan ternak yang sehat atau bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk dikurbankan saat Hari Raya Iduladha.
“Sebaiknya sapi yang untuk kurban sebagaimana juga untuk disembelih kepentingan konsumsi yang betul-betul sehat,” Ujar Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Rabu (22/6), demikian cnnindonesia mengabarkan dikutip rasilnews.
Muhammadiyah khawatir memilih hewan ternak yang tidak sehat hanya akan berdampak buruk pada kesehatan ketika dikonsumsi.
“Jadi kami imbau juga kepada masyarakat umum supaya berkurban dan menyembelih hewan kurban yang sehat yang sesuai dengan persyaratan dan tidak sakit,” ujarnya.
Haedar pribadi meyakini Pemerintah mampu mengatasi persoalan PMK atau setidaknya menekan angka kasusnya jelang Iduladha 1443 Hijriah yang ditetapkan PP Muhammadiyah jatuh pada Sabtu 9 Juli 2022.
Selain demi keutamaan ibadah kurban, penanganan PMK sesegera mungkin juga menyangkut kesejahteraan para peternak di Indonesia.
“Lebih-lebih bagi petani kecil ya, satu ekor sapi, satu ekor kambing itu kan sangat berharga sehingga kalau mereka bisa tercegah tidak terjangkit PMK tentu sangat bersyukur buat mereka, dan istilahnya itu rezekinya tidak terganggu,” ucap Haedar.
4 Daerah di Bengkulu Sudah Jadi Tempat Penyebaran PMK
“Karena itu kami percaya pemerintah mengambil langkah yang sigap, cepat dan akurat agar PMK tidak mewabah dan merugikan petani,” sambung dia.
Sementara, mengutip situs siagapmk.id per 21 Juni 2022, tercatat hewan ternak di Indonesia yang terpapar PMK telah mencapai 214.994 ekor.
Masih berdasarkan sumber yang sama, 67.693 dari total hewan ternak yang terpapar PMK sudah sembuh dan 1.266 ekor lainnya mati. Kemudian, 1.924 hewan dipotong bersyarat dan 144.111 ekor belum sembuh.
Sejauh ini, PMK sudah mewabah di 19 provinsi dan 206 kabupaten/kota. Jawa Timur menjadi daerah dengan kasus terbanyak mencapai 83.491 hewan yang terinfeksi PMK.
Diikuti Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 31.845 ekor, Aceh 25.382 ekor, Jawa Tengah 25.129 ekor, Jawa Barat 23.476 ekor, dan Sumatera Utara 8.931 ekor.
7.987 Ternak di Sumut Terpapar PMK, Meluas ke 14 Daerah
Kemudian, hewan yang terpapar di Yogyakarta sebanyak 5.249 ekor, Sumatera Barat 3.775 ekor, Kepulauan Bangka Belitung 2.433 ekor, Kalimantan Barat 1.222 ekor, dan Banten 1.020 ekor.