4 Tuntutan Buruh dalam Aksi Mayday di Patung Kuda
Jakarta, Rasilnews – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi demonstrasi guna memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada siang ini, Kamis (12/5) dengan membawa empat tuntutan kepada pemerintah pusat.
Aksi ini diklaim akan diikuti oleh 5000 orang yang dilakukan di daerah Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat yang berjarak sekitar satu kilometer dari Istana Kepresidenan.
Sekretaris Jenderal KSPI Riden Hatam Azis dikutip CNNIndonesia mengatakan ada empat tuntutan utama yang dibawa dalam aksi May Day ini.
Pertama, buruh meminta pemerintah mencabut dan membatalkan Undang-undang (UU) Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Kedua, mereka juga menolak rencana pemerintah untuk mengamandemen UU Nomor 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Serikat Buruh.
Ketiga, buruh mendesak agar pemerintah membatalkan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang menjadi 11 persen. Keempat, para buruh juga mendesak agar pemerintah menurunkan harga jual sembilan bahan pokok (sembako) seperti minyak goreng. Riden menambahkan, empat isu besar tersebut juga akan dibawa dalam aksi susulan 14 Mei mendatang.
“Saya rasa itu kalau isu besarnya. Karena kalau upah murah itu turunan Omnibus Law,” kata Riden.
Tidak hanya di Jakarta, ribuan buruh juga menggelar aksi memperingati Hari Buruh Sedunia di Kota Bandung pada hari ini. Sebanyak 2.500 buruh di Jawa Barat (Jabar) akan mengikuti aksi tersebut.
Selain aksi May Day, sejumlah organisasi mahasiswa juga turut melakukan aksi unjuk rasa di lokasi yang sama dengan para buruh, yaitu daerah Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (12/5).
Mereka memperingati Tragedi Trisakti yang terjadi pada 12 Mei 1998 silam. Kala itu, empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak aparat.
“Terkait penuntasan kasus HAM yang mana 4 abang-abang Trisakti menjadi korban,” kata Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Fauzal Raisal Misri dilansir dari CNNIndonesia, Kamis (12/5).
Ia mengatakan massa yang turun ke jalan sekitar seribu orang berasal dari keluarga besar kampus Trisakti.